Gus Muhdlor-Subandi, Harapan Baru Warga Sidoarjo
BUPATI Sidoarjo H Ahmad Muhdlor Ali SIP dan Wakil Bupati Sidoarjo H Subandi SH kemarin (26/2) resmi dilantik. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi. Pelantikan berlangsung dengan undangan terbatas tetapi terbuka untuk disaksikan masyarakat secara live melalui channel YouTube Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Khofifah meminta program prioritas di tiap-tiap daerah dan provinsi dapat berjalan seiringan. Di antaranya percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur sesuai mandat presiden dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019. ’’Sebagian besar berada di kawasan Gerbangkertosusila Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan. Ini akan menjadi titik strategis karena industrial estate ada di titik ini,’’ ujar Khofifah.
Kabupaten Sidoarjo, lanjut Khofifah, akan jadi kawasan industri halal berbasis
IKM pertama di Indonesia. ’’Indonesia adalah importir halal food terbesar di dunia. Kalau kita sama-sama bergerak, tidak menutup kemungkinan kita menjadi eksportir. Ini akan menjadi pintu masuk hal besar yang bisa kita inisiasi dari IKM. Seperti pesan presiden terkait bangga buatan Indonesia dan bangga wisata Indonesia. IKM dan UKM kita harus menemukan pasar yang bagus dengan format yang kita siapkan,’’ tutur Khofifah.
Gus Muhdlor, panggilan akrab Ahmad Muhdlor Ali, dan Subandi untuk kali pertama melakukan dialog bersama pers. Hadir juga dalam kesempatan tersebut ketua DPRD Sidoarjo dan jajaran forkopimda. ’’Dialog ini adalah langkah untuk menyosialisasikan dan mengingatkan kembali komitmen kami,’’ paparnya.
Ada 17 program yang akan dijalankan. Di antaranya, 100 ribu lapangan kerja baru, BPJS Kesehatan gratis, gratis makanan setiap hari untuk warga miskin, 10 ribu beasiswa kuliah, insentif plus guru ngaji dan guru agama, modal usaha mikro perempuan, Rp 6 juta operasional RT per tahun, 20 ribu UMKM naik kelas, serta penataan kota dan transportasi terpadu urai kemacetan.
Selain itu, meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan dan kader posyandu; meningkatkan kesejahteraan GTT, guru swasta, dan tenaga honorer; pendirian youth center; serta 2.000 warung rakyat direnovasi. Juga, meningkatkan ADD untuk desa sejahtera, 24 jam pengaduan rakyat respons cepat, reformasi perizinan untuk bisnis kondusif dan perluas RTH, revitalisasi sungai, serta revolusi manajemen sampah.
Gus Muhdlor juga memastikan untuk cepat dalam mengambil keputusan. Salah satunya mengenai anggaran desa. Tadi malam (26/2) keduanya mengagendakan pembahasan terkait anggaran desa agar dapat langsung direalisasikan. ’’Saya pesan kepada para OPD untuk melakukan harmonisasi. Jangan ada yang kerja ngalem, semua harus kerja cepat,’’ tutur Subandi.