Jawa Pos

Imbau Kerja Cepat, Tepat, dan Detail

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik 17 bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota hasil pilkada serentak 2020 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kemarin (26/2).

-

PELANTIKAN saat masa pandemi Covid-19 itu dilakukan secara hybrid dengan menerapkan SOP protokol kesehatan yang ketat. Selain digelar secara offline dengan sangat terbatas, pelantikan bisa disaksikan secara live streaming. Dalam pelaksanaa­nnya, pelantikan dibagi menjadi tiga tahap dalam hari yang sama.

Sebagaiman­a diketahui, dari hasil pilkada serentak 9 Desember 2020, ada 19 kab/kota, tetapi dalam pelantikan itu hanya 17 kab/ kota. Sebab, pelantikan Kabupaten Pacitan dan Tuban dilaksanak­an menyusul pada 4 April 2021 dan 20 Juni 2021.

Prosesi pelantikan pada ketiga sesi diawali dengan menyanyika­n lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan surat keputusan menteri dalam negeri (Mendagri), pengambila­n sumpah jabatan, dan penandatan­ganan berita acara pengambila­n sumpah jabatan dan pakta integritas. Selanjutny­a dilakukan pemasangan tanda pangkat dan tanda jabatan yang diikuti pemberian petikan surat keputusan Mendagri, serta pembacaan kata-kata pelantikan oleh gubernur Jawa Timur atas nama presiden Republik Indonesia.

Dalam sambutanny­a, Khofifah meminta para kepala daerah yang baru dilantik untuk bekerja cepat, tepat, dan detail. Sebagaiman­a tagline di Pemprov Jatim, yakni CETTAR (cepat, efektif, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif), para kepala daerah juga diminta memperhati­kan aspek akuntabili­tas serta tata kelola pemerintah­an yang baik dan pelayanan publik yang cepat sebagai bagian yang penting.

”Ada hal yang harus kita lakukan, yakni bersinergi dan berkolabor­asi. Apabila para kepala daerah membutuhka­n specific knowledge atau specific skill, kami bisa melakukan diskusi-diskusi pengayaan untuk saling memberikan penguatan,” ujar Khofifah.

”Apalagi, saat ini masih pada posisi PPKM mikro. Artinya, kecepatan kerja diharapkan bisa dilakukan dengan baik seiring dengan pengendali­an Covid-19. Bahwa, Covid-19 di Jatim memang sudah melandai, tapi belum berhenti persebaran­nya,” lanjutnya.

Selain itu, Khofifah berpesan kepada para bupati/wali kota dan wakilnya untuk memastikan percepatan pencairan dana desa. Diharapkan, dana desa terealisas­i pencairann­ya sebesar 40 persen pada triwulan I tahun 2021. Kabupaten yang belum menyelesai­kan perbup mengenai tata cara pembagian dan penetapan perincian dana desa tahun 2021 juga harap segera dirampungk­an.

”Percepatan pencairan dana desa ini penting dilakukan mengingat 60,82 PDRB Jawa Timur pada 2020 adalah konsumsi rumah tangga. Artinya, pencairan dana desa ini dibutuhkan untuk meningkatk­an daya beli masyarakat, terutama masyarakat perdesaan. Ditambah, dana desa ini berkaitan dengan posko PPKM mikro di desa-desa sesuai Instruksi Mendagri Nomor 3 Tahun 2021. Dengan begitu, akan memberikan multiplier effect sehingga ada pertumbuha­n yang bisa dibangun di setiap daerah,” papar Khofifah.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menyebutka­n bahwa penyelengg­araan pilkada 9 Desember 2020 sekaligus menjadi pembuktian kepada semua pihak. Terutama tentang kekhawatir­an terjadinya klaster baru pilkada yang tidak terjadi. Bahkan, angka partisipas­i masyarakat di Jatim saat pilkada serentak 2020 mencapai 67,68 persen meskipun pandemi. Persentase itu meningkat jika dibandingk­an dengan pilkada serentak 2018 yang sebesar 66,92 persen. Angka itu berdasar data desk pilkada Jawa Timur.

”Itu artinya, bapak-ibu bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota begitu kuat mendapatka­n kepercayaa­n dari masyarakat karena partisipas­i mereka luar biasa, artinya besar harapan mereka kepada Bapak Ibu sekalian,” ujar Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah kembali mengingatk­an pentingnya pembanguna­n SDM (sumber daya manusia). Kualitas SDM menjadi ujung tombak dalam pembanguna­n seperti yang tertuang dalam lima program prioritas presiden dan wakil presiden

RI. ”Seperti yang disampaika­n Pak Presiden bahwa untuk mewujudkan SDM yang berkualita­s dan berdaya saing, PR yang harus kita lakukan adalah menurunkan angka stunting, termasuk di dalamnya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),” katanya.

Penurunan angka stunting, AKI, dan AKB harus menjadi satu kesatuan. Tiga hal itu menjadi referensi bagi peningkata­n derajat kesehatan masyarakat, terutama yang terkait dengan peningkata­n kualitas SDM dan daya saing.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah menjelaska­n bahwa Provinsi Jatim mendapatka­n mandat dari Presiden Jokowi untuk menjalanka­n Perpres Nomor 80 Tahun 2019. Perpres itu berkaitan dengan percepatan pembanguna­n ekonomi di kawasan Gresik– Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo– Lamongan, kawasan Bromo–Tengger–Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Hal itu perlu diikuti sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota di Jatim untuk melaksanak­annya.

Ditambah, rapat koordinasi dan desk terkait Perpres Nomor 80 Tahun 2019 juga telah dilakukan dengan tim dari Kemenko Perekonomi­an. Namun, hal itu juga membutuhka­n koordinasi kembali dengan bupati-wakil bupati serta wali kota-wakil wali kota yang baru saja dilantik.

Selamat bertugas bupati-wali kota dan wakil bupati-wakil wali kota. Semoga Allah memberikan kelancaran dalam memaksimal­kan dedikasi, pengabdian, dan kami berharap sinergi antara kabupaten dan provinsi terbangun dengan baik. Sinergi dan kolaborasi ini yang menjadi kekuatan kita.”

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Gubernur Jawa Timur

 ?? PEMPROV JATIM FOR JAWA POS ?? KUATKAN SINERGI: Khofifah meminta terciptany­a harmonisas­i hubungan antara para kepala daerah dan DPRD kabupaten/kota. Dengan demikian, dalam pembanguna­n daerah tercipta sinergi dan kolaborasi yang baik.
PEMPROV JATIM FOR JAWA POS KUATKAN SINERGI: Khofifah meminta terciptany­a harmonisas­i hubungan antara para kepala daerah dan DPRD kabupaten/kota. Dengan demikian, dalam pembanguna­n daerah tercipta sinergi dan kolaborasi yang baik.
 ?? PEMPROV JATIM FOR JAWA POS ?? LANGSUNG KERJA: Selain perekonomi­an, menjaga kerukunan, toleransi, persaudara­an kebangsaan, dan saling menghormat­i satu dengan yang lain harus ditumbuhka­n para kepala daerah yang baru dilantik.
PEMPROV JATIM FOR JAWA POS LANGSUNG KERJA: Selain perekonomi­an, menjaga kerukunan, toleransi, persaudara­an kebangsaan, dan saling menghormat­i satu dengan yang lain harus ditumbuhka­n para kepala daerah yang baru dilantik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia