Biaya Vaksin Gotong Royong Ditanggung Perusahaan
Tidak Ganggu Vaksinasi Program Pemerintah
JAKARTA, Jawa Pos – Regulasi yang baru terkait dengan vaksinasi Covid-19 terbit. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 itu, di antaranya, menjelaskan vaksinasi gotong royong.
Juru Bicara Kemenkes Terkait Vaksin Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyatakan, vaksinasi gotong royong bertujuan mempercepat terbentuknya herd immunity. Dia menjamin pelaksanaannya tidak akan mengganggu vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan pemerintah saat ini. ”Vaksinasi gotong royong ini adalah vaksinasi kepada karyawan atau buruh dan keluarga yang pendanaannya ditanggung perusahaan yang akan melaksanakan vaksinasi,” paparnya kemarin (26/2).
Vaksinasi gotong royong juga dilaksanakan gratis. Peserta tidak dipungut biaya apa pun. ”Kami tegaskan, jenis vaksin yang akan digunakan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk program pemerintah,” katanya. Selama ini pemerintah menggunakan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, AstraZenica, Novavac, dan Pfizer.
Meski begitu, terbitnya permenkes anyar tersebut tidak lantas menjadi penanda vaksinasi bisa dilaksanakan segera. Sebab, penyelenggara harus menunggu vaksinnya ada serta diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui emergency use authorization (EUA) serta nomor izin edar (NIE).
Pengadaan vaksin gotong rotong itu dilakukan Kementerian BUMN. Lalu, pelaksanaannya harus dilakukan fasilitas kesehatan (faskes) milik swasta. Tujuannya, tidak mengganggu kelancaran vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Selain itu harus gotong royong dengan dinas kesehatan (dinkes) setempat.
”Setiap faskes yang melakukan vaksinasi gotong royong harus melakukan pencatatan secara elektronik melalui sistem informasi satu data vaksin Covid-19 atau dapat secara manual ke dinkes,” ujar Nadia. Sampai saat ini Kemenkes belum menentukan besaran tarif vaksinasi gotong royong.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, hingga kemarin pihaknya sudah melakukan produksi dan distribusi vaksin untuk lansia dan petugas publik sebanyak 7.208.400 dosis. Vaksin itu disebar ke 34 provinsi. ”Evaluasi hingga saat ini semua masih terkendali sesuai rencana. Termasuk lokasi terluar dan terpencil,” ungkapnya.
Sementara itu, kemarin giliran para atlet yang menjalani vaksinasi Covid-19. Atlet, pelatih, serta tenaga pendukung disuntik vaksin di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi. ”Ini penting. (Atlet) termasuk juga prioritas,” katanya.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini vaksin Covid-19 masih terbatas. Karena itu, yang diprioritaskan adalah atlet yang memang akan mengikuti event nasional maupun internasional. Selanjutnya akan menjangkau seluruh atlet di daerah.