Penanganan Covid-19 Jadi Prioritas
DUA ormas terbesar, NU dan Muhammadiyah, sepakat bahwa penanganan pandemi Covid-19 menjadi pekerjaan rumah wali kota dan wakil wali kota baru yang harus segera dituntaskan. Fokusnya bagaimana agar laju penularan kasus bisa terus dibendung. Dengan begitu, Kota Surabaya bisa segera beranjak menjadi zona hijau.
’’Saya sepakat bahwa Covid-19 mutlak menjadi pekerjaan dalam jangka pendek yang harus segera ditangani,’’ kata tokoh NU Surabaya KH Muhibbin Zuhri kemarin (26/2).
Penularan virus korona, lanjut dia, menjadi akar berbagai persoalan. Selain kesehatan, Covid-19 berdampak langsung pada permasalahan ekonomi masyarakat. Banyak orang yang mengalami penurunan pendapatan. Bahkan, ada yang kehilangan pekerjaan karena menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK)
Saya yakin Pak Eri dan Pak Armudji sudah punya program untuk menangani soal ini.”
MUHIBBIN ZUHRI
Tokoh NU Surabaya
Itu terjadi karena dunia usaha juga terdampak langsung oleh pandemi. ’’Saya yakin Pak Eri dan Pak Armudji sudah punya program untuk menangani masalah ini,’’ imbuhnya.
Covid-19 juga berdampak pada sektor pendidikan, politik, dan sosial budaya. Dengan begitu, persebaran kasus baru harus terus ditekan. Salah satunya, jelas Muhibbin, memperbanyak jangkauan vaksinasi. ’’Vaksinasi ini menjadi ikhtiar kita agar terhindar dari penularan Covid-19,’’ paparnya.
Selain penanganan Covid-19,
NU berharap banyak kepada Eri-Armudji dalam bidang pendidikan. Muhibbin berharap pemkot bisa memberikan akses pendidikan ke semua lapisan masyarakat. Termasuk terhadap mereka yang kurang beruntung secara ekonomi. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Kota Pahlawan merata.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya Mahsun Jayadi sepakat bahwa Covid-19 dan dampaknya harus menjadi program prioritas pasangan Eri Cahyadi dan Armudji. Pihaknya berharap pemkot menaruh perhatian yang lebih terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Termasuk akses permodalan untuk mengembangkan usaha. ’’UMKM ini harus di-support dan dikembangkan,’’ kata Mahsun.
Dia menambahkan, pemberdayaan UMKM merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Sebab, banyak warga yang bergantung pada sektor itu. Bahkan, selama pandemi ini, pelaku UMKM bertambah banyak. ’’Karena ketika mereka kehilangan pekerjaan, banyak yang membuka usaha kecil-kecilan. Inilah yang harus dibantu. Termasuk akses modal,’’ imbuh Mahsun.