Pesan Ibu, Selalu Jaga Amanah Warga Surabaya
Eri Cahyadi dan Armudji resmi dilantik sebagai pemimpin Kota Pahlawan. Keduanya memiliki pekerjaan yang berat, yaitu membendung persebaran Covid-19. Namun, duet birokrat dan politikus itu punya kekuatan untuk menjalankan amanah tersebut. Dukungan dari war
PAKAIAN serbaputih melekat erat di badan Eri Cahyadi. Di depan sebuah cermin, wali kota Surabaya terpilih itu membenahi dasi yang melingkar pada kerah kemejanya. Sang istri, Rini Indriyani, bergegas mendekat. Dia membantu
ARISKI PRASETYO, Jawa Pos merapikan pakaian. ’’Nah, ini sudah pas,’’ ucap Rini sembari mengamati sang suami.
Momen kebersamaan tersebut tersaji kemarin siang (26/2) sebelum pemimpin baru Kota Pahlawan itu menuju Gedung Negara Grahadi.
Mengikuti prosesi pelantikan kepala daerah.
Pukul 13.00, Eri didampingi istri dan dua anaknya telah bersiap. Mereka berangkat menuju tempat pelantikan. Di depan kediaman, alumnus ITS itu sempat menyapa warga. ’’Dongakno lancar yo (doakan lancar),’’ tuturnya.
Pria 43 tahun itu tidak langsung beranjak ke Gedung Grahadi. Namun, Eri dan Rini memilih menjemput doa dan restu dari orang tua. Sama seperti dulu ketika Eri mendaftar sebagai calon wali kota di KPU J
Kendaraan tiba di rumah mertua. Kedatangan Eri disambut Dadang Jumena dan Suparni, mertua Eri. Eri dan Rini langsung duduk bersimpuh. Keduanya sungkem kepada orang tua.
Perjalanan kembali dilanjutkan. Eri dan keluarga tiba di rumah orang tuanya. Prosesi sungkem kembali dilakukan. Eri sempat mencium kaki Urip Suwondo serta Mas Ayu Esa Aisyah, ayah dan ibundanya.
Setelah itu, seluruh keluarga duduk bersimpuh. Melingkar pada karpet di ruang tamu. Kalimat suci dilantunkan. Berdoa agar Sang Khalik memberikan kelancaran saat prosesi pelantikan. ’’Saya berangkat dulu ya Pak, Bu,’’ ucapnya selepas berdoa.
Menyambut momen sakral itu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Eri. Malam sebelum pelantikan, dia menggelar salat Tahajud. Disambung salat Subuh berjamaah.
Kemarin pagi dia menyempatkan sarapan bersama keluarga. Menyantap makanan favoritnya. Yaitu, soto. ’’Kalau sudah ada soto, makan selalu nambah,’’ paparnya.
Namun, bukan bekal soto yang dicari Eri kemarin. Melainkan, restu dari orang tua. Dia yakin rida orang tua adalah rida Sang Pencipta.
Saat sungkem, ibunda Eri, Mas Ayu Esa Aisyah, sempat berkata lirih. Dia memberikan dua buah pesan. Pertama, Eri diminta mendahulukan kepentingan warga Surabaya. ’’Yang kedua, saya diminta menjaga Kota Surabaya,’’ paparnya.
Wakil Wali Kota Surabaya Armudji kemarin juga menggelar kegiatan. Mantan anggota DPRD Jatim itu berziarah ke makam ayahnya. Lokasinya di TPU Keputih. ’’Saya mendapatkan pesan dari ibu saya untuk terus menjalankan amanah warga,’’ paparnya.
Sementara itu, ucapan selamat atas pelantikan Eri-Armudji terus berdatangan. Ratusan karangan bunga ditata di depan balai kota. Jumlahnya mencapai 150 karangan bunga. Ucapan tersebut berasal dari sejumlah pihak. Mulai forkopimda hingga warga.
Selepas menjalani pelantikan, Eri dan Armudji pulang ke ’’rumah kedua”. Yaitu, balai kota. Di tempat itu, keduanya akan bahumembahu dalam menjalankan roda pemerintahan.
Target tinggi sudah diusung. Surabaya harus menjadi lebih hebat. Seperti moto yang diusung Eri dan Armudji saat kampanye lalu. Yaitu, melanjutkan kebaikan.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, perkembangan Kota Pahlawan sangat pesat. Surabaya menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia. Namun, menurut dia, ada sejumlah hal yang harus menjadi perhatian.
Di masa pandemi virus korona, pemkot harus berfokus untuk menangkal virus asal Tiongkok itu. Kota Pahlawan harus secepatnya hijau. Kedua, sistem pendidikan tetap diperhatikan. Yang tidak kalah penting, bantuan sosial. Pandemi berdampak pada segi ekonomi. ’’Pemimpin baru harus membantu warga,’’ terangnya.