Usulkan Gunakan G-Nose di Mal dan Terminal
SURABAYA, Jawa Pos – Penggunaan G-Nose, alat deteksi dini Covid-19 buatan dalam negeri, diusulkan kalangan DPRD Surabaya untuk dipakai di tempat umum seperti mal, pasar, dan terminal. Anggota Fraksi PSI DPRD Kota Surabaya Josiah Michael mengatakan, saat ini G-Nose buatan Universitas Gadjah Mada itu sudah dipakai PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai ganti rapid antigen bagi yang ingin bepergian. Sebab, akurasinya sangat bagus. Lebih dari 90 persen.
Josiah berharap alat itu dapat digunakan sebagai alternatif untuk skrining dan pelayanan pemeriksaan secara murah. Dengan demikian, semakin tumbuh kesadaran masyarakat untuk turut andil dalam program pemerintah terkait dengan pengendalian Covid-19, khususnya di Surabaya. Dia mengusulkan penggunaan alat itu di tempat-tempat yang masih berisiko. Salah satunya, pusat perbelanjaan.
’’Kita bukan meragukan tingkat pengamanan di mal atau supermarket. Tetapi, dengan adanya alat ini, pengunjung yang masuk lebih terseleksi,” kata Josiah.
Selain itu, harga G-Nose tidak mahal. Dengan kondisi keuangan daerah saat ini, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya itu yakin pengadaan alat tersebut tidak membebani keuangan daerah. ’’Untuk mal, nanti pengecekannya bisa dikenakan tarif ringan. Misalnya, Rp 20 ribu, kan masih terjangkau. Untuk pasar tradisional bisa digratiskan dengan subsidi,” paparnya.
Selain mal, ketua Fraksi PSI DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma juga meminta agar alat tersebut disediakan di terminal. Sebab, hingga saat ini belum ada prosedur pengecekan Covid-19 di semua terminal. Orang yang hendak bepergian jauh dengam menggunakan moda transportasi darat nonkereta api masih bebas keluar masuk.