Dispusip Tambah Koleksi 22 Ribu Buku
Alokasikan Rp 2 Miliar pada Tahun Ini
SURABAYA, Jawa Pos – Anggaran Rp 2 miliar akan digelontorkan untuk menambah koleksi buku bagi warga Surabaya. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya akan melakukan pengadaan sedikitnya 22 ribu eksemplar buku dengan alokasi dana dari APBD kota.
Kepala Dispusip Surabaya Musdiq Ali Suhudi mengungkapkan, saat ini pihaknya memiliki koleksi lebih dari 900 ribu eksemplar buku. Selain disimpan di perpustakaan utama, buku-buku itu juga disebar ke ratusan taman bacaan masyarakat (TBM). Nah, tambahan 22 ribu eksemplar tersebut termasuk buku kategori sosial, kesusastraan, sejarah, kesenian, agama, teknologi, karya umum, psikologi, hingga filsafat. Juga buku khusus anak-anak.
’’Tiap tahun kita tambah (buku, Red). Ini agar masyarakat makin termotivasi untuk membaca,’’ kata Musdiq kemarin (26/2).
Kota Surabaya memiliki 532
TBM yang tersebar hingga ke perkampungan dan RT/RW. Selain TBM yang tersedia di perkampungan, dispusip menyiapkan perpustakaan di terminal, halte, dan taman kota. ’’Tempat-tempat ini sangat membantu masyarakat untuk bisa mengakses buku bacaan sesuai yang diinginkan,’’ paparnya
Menurut Musdiq, penambahan referensi buku berdampak positif terhadap peningkatan indeks minat baca masyarakat.
Saat survei pada periode Oktober 2020, indeks minat baca warga Kota Surabaya berada pada angka 67,41. Nilai itu meningkat 0,67 persen dari tahun sebelumnya. Padahal, selama pandemi Covid-19 2020 pihaknya memasang target peningkatan 0,5 persen. Artinya, indeks tersebut melampaui target yang ditetapkan. ’’Kita bersyukur meski dalam kondisi pandemi, aktivitas literasi masyarakat Surabaya masih tetap tumbuh,’’ papar Musdiq.
Ada beberapa indikator yang bisa mengukur tingkat minat baca masyarakat. Pertama adalah ketersediaan fasilitas membaca. Baik fasilitas berupa koleksi buku maupun tempat atau perpustakaan yang representatif. Jenis dan kualitas buku akan memengaruhi minat baca dan motivasi masyarakat.
Tiap tahun kita tambah (buku, Red). Ini agar masyarakat makin termotivasi untuk membaca.’’
MUSDIQ ALI SUHUDI Kepala Dispusip Surabaya