Jawa Pos

Satgas Minta Bali Siapkan Karantina

Jelang Buka Turisme, Cegah Varian Baru Covid-19

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pemprov Bali diminta membentuk satgas karantina khusus. Salah satu tugasnya ialah menangani warga negara asing (WNA) yang masuk Indonesia melalui Bali

Permintaan tersebut disampaika­n Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama di kantor gubernur Bali di Denpasar Kamis (1/4). Doni berharap satgas karantina melibatkan seluruh komponen dari lintas kementeria­n/lembaga dan TNI/Polri. ”Diharapkan satgas karantina ini bisa mandiri dan seluruh unsur berada pada satu komando. Sehingga seluruh kedatangan WNA dan WNI di Bali betul-betul melalui prosedur kekarantin­aan kesehatan sesuai ketentuan,” kata Doni melalui pernyataan resmi kemarin (2/4).

Menurut Doni, hal tersebut penting dilakukan untuk mengendali­kan angka kasus aktif di Indonesia. Selain itu untuk mencegah penularan strain baru Covid-19 yang berpotensi terjadi dari lalu lintas manusia. Momen liburan panjang dan perayaan Idul Fitri dalam waktu dekat juga berpotensi memicu pergerakan masyarakat. Hal tersebut harus diantisipa­si agar tidak terjadi ledakan kasus Covid-19. ”Kalau ini tidak kita lakukan, saya khawatir strain baru dari beberapa negara menulari masyarakat kita di sini. Akibatnya, nanti harapan kita membuka pariwisata di Bali akan terkendala,” tutur dia.

Doni berharap pembentuka­n satgas karantina dapat memulihkan geliat ekonomi masyarakat Bali. Sebab, selama pandemi melanda, Bali menjadi salah satu daerah yang mengalami tekanan ekonomi akibat lumpuhnya sektor pariwisata dan budaya. Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Bali karena provinsi tersebut merupakan etalase Indonesia di mata dunia. Karena itu, jika Bali dapat mengendali­kan Covid-19 dengan baik, tingkat kepercayaa­n sekaligus wajah Indonesia akan makin bagus di mata internasio­nal.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mewanti-wanti munculnya varian baru Covid-19 yang dinamakan E484K.

Varian itu merupakan hasil mutasi dari varian B117. Wiku menjelaska­n, mutasi E484K terjadi pada protein spike virus. Mutasi serupa ditemukan pada varian di Afrika Selatan dan Brasil. Berdasar hasil penelitian, kata Wiku, varian tersebut memiliki kemampuan penularan lebih cepat. ”Karena itu, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas,” tegasnya.

Wiku menyatakan, pemerintah terus meningkatk­an surveilans whole genome sequencing (WGS) untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk Indonesia. Pada waktu bersamaan juga mempertaha­nkan proses skrining pada WNA dan WNI yang datang dari luar negeri. Di samping itu, pemerintah terus memastikan ketersedia­an reagen demi tercapainy­a angka pengujian sesuai standar dunia. Dalam memaksimal­kan ketersedia­annya, pemerintah berusaha menggunaka­n reagen, baik hasil produksi dalam negeri maupun luar negeri.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia