Jawa Pos

Sharing Pengalaman Nyaris Ditolak Vaksinasi

-

BEBERAPA hari lalu, saya mendapat giliran vaksinasi Covid-19 di salah satu rumah sakit di Surabaya. Teman-teman yang sebelumnya menjalani vaksinasi mengingatk­an saya agar menjaga kondisi tubuh, tidur cukup, dan tidak lupa sarapan. Saya pun menyempatk­an diri search pengalaman orang dan berita-berita vaksinasi di internet. Terutama dampak yang muncul setelah disuntik. Ada beberapa kasus yang semuanya diklarifik­asi sebagai efek ringan.

Tanpa sengaja, saya kepikiran dengan vaksinasi esok pagi. Tidur sulitnya minta ampun. Bahkan, sampai pukul 02.00, mata sulit terpejam. Entah jam berapa terlelap. Yang jelas, saya terbangun beberapa saat setelah azan subuh. Tak ada lagi waktu untuk menambah jam tidur karena vaksinasi dilaksanak­an pagi dengan berbagai persiapan yang dibutuhkan.

Benar saja, saya agak terhambat di meja screening. Akibat kurang tidur dan mungkin karena secara genetis ada keturunan hipertensi, juga usia yang tak lagi muda, tekanan darah saya tergolong tinggi. Tidak memenuhi syarat vaksinasi yang harus di bawah 140 mmHg. Petugas vaksinasi lantas meminta saya beristirah­at sejenak. Minum air putih dan menenangka­n diri. Hingga tiga kali bolak-balik, akhirnya tekanan darah saya turun dan diputuskan bisa divaksin.

Namun, beberapa orang yang mendapat jadwal vaksin bersamaan dengan saya akhirnya ditolak. Problemnya sama. Tekanan darah terlalu tinggi. Saat diminta istirahat seperti saya, beberapa orang itu mengaku kurang tidur. Sebab, mereka selalu bekerja saat malam dan terbiasa tidur siang. Berkalikal­i diukur tekanan darahnya, tetap saja tidak turun. Padahal, mereka sudah beristirah­at dan menenangka­n diri sejenak. Agak kasihan juga karena mereka tidak menyangka akan ditolak.

Dari meja screening itu, akhirnya saya tahu bahwa persiapan vaksin harus benar-benar matang. Termasuk menjaga tekanan darah agar sesuai persyarata­n. Kalau punya riwayat hipertensi, petugas menyaranka­n berobat dulu sampai stabil. Dari petugas itu pula, saya mendengar bahwa untuk lansia, tekanan darah maksimal bisa ditolerans­i sampai 180 mmHg.

Usul saya, setiap orang yang hendak divaksin diberi pemahamanp­emahaman seperti itu secara mendetail. Tentu, orang yang akan divaksin juga tidak boleh malas mencari tahu syarat-syaratnya.

ABU AQILA, Gayungan, Surabaya,

081216017x­xx

 ?? ILUSTRASI BUDIONO/JAWA POS ??
ILUSTRASI BUDIONO/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia