Bulan Ini Penyaluran Terakhir Bansos Tunai
JAKARTA, Jawa Pos – Bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp 300 ribu per bulan tak akan dilanjutkan. Tahun ini masyarakat hanya akan menerima manfaat hingga April.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan, penyaluran BST pada 2021 merupakan perpanjangan dari 2020. Penyalurannya memang sampai April. Kebijakan pemerintah itu diambil untuk meringankan beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Meski BST distop, Risma memastikan bahwa bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi dalam bentuk berbeda tetap berlanjut. Baik itu yang diberikan pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/ kota. Di antaranya, program kartu prakerja, subsidi listrik, bantuan langsung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan sebagainya. ”Nanti masih bisa (mendapatkan bantuan dari Kemensos, Red) BPNT (bantuan pangan nontunai),” kata Risma kemarin (2/4).
Mantan wali kota Surabaya itu mempersilakan masyarakat penerima BST yang merasa layak mendapat bantuan jenis lain untuk melaporkan diri. Pelaporan bisa dilakukan ke RT/RW, kelurahan/desa, atau dinas sosial untuk diajukan mendapat bansos program lain.
”Bisa saja nanti masuk sebagai peserta bantuan pangan nontunai atau program sembako. Tapi, dapatnya Rp 200 ribu, bukan Rp 300 ribu,” tuturnya.
Terkait penyaluran itu, Risma menekankan kembali bahwa pemerintah daerah memiliki peran utama dalam memastikan bantuan tepat sasaran. Kemensos masih menunggu kesesuaian data penerima bantuan dari daerah sebelum bantuan tersebut disalurkan. ”Kami tidak bisa menyalurkan ke daerah kalau data tidak betul. Selain belum padan dengan NIK, ada data ganda,” tegasnya.
Pihaknya tidak bisa asal mencoret karena yang paling tahu adalah pemda. ”Makanya data yang ada dikembalikan ke daerah,” sambungnya.
Kemensos terus bekerja intensif meningkatkan akurasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Baik melalui kajian maupun audit. Mengingat, DTKS merupakan data induk bagi seluruh program bansos di Indonesia.
Sebagai informasi, tahun ini Kemensos menerima penugasan dari negara untuk melanjutkan tiga jenis bantuan tunai. Yakni, program keluarga harapan (PKH) dengan anggaran Rp 28,7 triliun dan target 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran dilakukan tiga bulan sekali dalam empat tahap (Januari, April, Juli, dan Oktober) melalui Bank
Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), yakni BNI, BRI, Mandiri, dan BTN.
Kemudian, program sembako/BPNT dengan anggaran Rp 45,12 triliun. Target keluarga penerima manfaat sebanyak 18,8 juta. Penyaluran dilakukan setiap bulan selama periode Januari–Desember 2021 melalui Bank Himbara dan agen yang ditunjuk. Indeks bantuan ditetapkan sebesar Rp 200 ribu per bulan per KPM.
Terakhir, bantuan sosial tunai (BST) dengan target 10 juta KPM. Bansos dengan anggaran Rp 12 triliun itu disalurkan selama empat bulan (Januari– April 2021). Penyaluran dilakukan melalui Bank Himbara dan agen yang ditunjuk dengan indeks Rp 300 ribu per bulan per KPM.
Bisa saja nanti masuk sebagai peserta bantuan pangan nontunai atau program sembako. Tapi, dapatnya Rp 200 ribu, bukan Rp 300 ribu.”
TRI RISMAHARINI Menteri Sosial