Jawa Pos

Peserta UTBK Tak Perlu Bawa Hasil Rapid dan Swab Test

-

SURABAYA, Jawa Pos - Calon mahasiswa baru yang hendak mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) di Kota Pahlawan kini bisa lebih fokus belajar. Sebab, pemkot telah menetapkan aturan tidak perlu lagi membawa hasil uji kesehatan bebas Covid-19. Kebijakan itu hasil pembahasan bersama OPD, para pakar, serta perwakilan universita­s.

Pembina Persakmi Estiningty­as Nugraheni menyampaik­an, kebijakan itu buah dari kajian ilmiah yang disampaika­n sejumlah pakar. Hasilnya, peserta tidak perlu menyampaik­an bukti uji usap dan rapid antigen. ’’Tidak perlu membawa hasil uji kesehatan,’’ jelas Esti kemarin (4/2).

Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaska­n alasan hasil rapid antigen dan swab test tidak lagi jadi syarat utama dalam UTBK. Menurut dia, telaah itu berdasar pandangan dari tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair. ”Karena kegiatan UTBK itu bukan dalam rangka pelacakan atau skrining Covid-19. Sehingga tidak diperlukan,’’ jelasnya.

Aturan UTBK di Kota Pahlawan memang berbeda jika dibandingk­an dengan daerah lain. Di sejumlah kota/kabupaten, syarat membawa hasil tes kesehatan tetap dipertahan­kan. Fungsinya menangkal persebaran Covid-19.

Menurut Irvan, aturan UTBK di setiap daerah memang berbeda-beda. Bergantung kebijakan wilayah masing-masing. Yang tidak kalah penting melihat perkembang­an virus korona. ’’Surabaya sudah mulai melandai,’’ paparnya.

Bukti itu terlihat dari pasien yang terpapar Covid-19. Akhir bulan lalu jumlah kumulatif mencapai 174 orang. Nah, awal bulan ini turun menjadi 170 orang. Data jumlah kelurahan yang nol kasus korona sebanyak 74 kelurahan.

Meski ada kelonggara­n persyarata­n, pemkot tidak ingin virus korona kembali merebak. Aturan penegakan protokol kesehatan (prokes) pun diperketat. Satgas telah melakukan penilaian risiko di Unair, ITS, Unesa, UPN, PENS, PPNS, Unusa, UIN Sunan Ampel, serta IT Telkom. Hasilnya, seluruh ruangan sudah layak menggelar ujian. Namun, satgas menekankan untuk membatasi jumlah pengantar yang masuk di kampus. Juga mengendali­kan peserta ketika jeda waktu tes. Perguruan tinggi harus menyusun SOP.

Karena kegiatan UTBK itu bukan dalam rangka pelacakan atau skrining Covid-19. Sehingga tidak diperlukan.’’

IRVAN WIDYANTO Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia