Jawa Pos

Permintaan Pagi, Baru Terlayani Malam

Stok Darah di UTD PMI Menipis

-

SURABAYA, Jawa Pos – Krisis stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Surabaya kembali terjadi. Akibatnya, permintaan darah tak bisa langsung dilayani. Menunggu stok tersedia.

Krisis darah sudah terjadi beberapa pekan. Jumlah pendonor bulan ini turun. Penyebabny­a, tidak banyak lagi donor darah massal yang diadakan perusahaan. Pendonor perorangan juga menyusut.

’’Mungkin karena baru vaksin, banyak pendonor yang belum bisa menyumbang­kan darah,’’ ucap Kabaghumas dan Pelayanan UTD PMI Kota Surabaya Martono Adi kemarin (2/4). Sementara itu, permintaan darah harian saat ini sudah normal.

Permintaan darah di UTD saban hari sekitar 250–300 kantong, sedangkan pendonor harian kini tinggal 200 orang. Akibatnya, pemasukan darah dan permintaan tak seimbang. Kondisi itu membuat warga atau rumah sakit yang membutuhka­n darah harus menunggu. Permintaan diajukan pagi, baru bisa dilayani malam.

’’Karena proses pengolahan darahnya pagi,’’ jelasnya. Kalau kondisi tidak krisis, permintaan langsung dilayani karena masih ada stok.

Produk darah yang stoknya menipis terlihat dari data harian UTD PMI kemarin. Untuk produk PRC, stoknya tinggal lima kantong. Lalu, stok PCR hanya empat kantong. Stok WB tinggal enam kantong.

Martono berharap perusahaan dan warga kembali aktif donor. Dengan begitu, layanan distribusi darah kepada yang membutuhka­n bisa berjalan normal tanpa harus menunggu. ’’Apalagi, ini akan memasuki Ramadan,’’ tuturnya. Sebelum pandemi, pendonor pada bulan suci itu biasanya berkurang. PMI akan menggenjot donor sebelum Ramadan datang. Tahun ini, penyetokan itu belum bisa dilakukan.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? SEDIAAN MINIM: Petugas UTD PMI Surabaya menunjukka­n kantong darah dari pendonor.
DIPTA WAHYU/JAWA POS SEDIAAN MINIM: Petugas UTD PMI Surabaya menunjukka­n kantong darah dari pendonor.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia