Berpeluang Terima Bantuan Lain
Warga Terdampak Covid-19 setelah Bansos Tidak Diperpanjang
KOTA MOJOKERTO, Jawa Pos– Program bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Covid-19 dipastikan berakhir pada April 2021 ini. Meski tidak diperpanjang, warga masih berpeluang mengajukan usulan untuk mendapat bantuan jenis lain.
Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Mojokerto Heru Setyadi mengatakan, bulan ini merupakan tahap akhir dari penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dan bansos sembako. Pasalnya, Kementerian Sosial (Kemensos) maupun Pemkot Mojokerto sama-sama hanya menganggarkan bantuan untuk empat bulan atau periode Januari hingga April.
Kendati tidak ada perpanjangan, keluarga penerima manfaat (KPM) masih berkesempatan dialihkan ke jenis bantuan jenis lain. Dengan catatan, mereka mengajukan usulan melalui sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) di kantor Dinsos P3A Kota Mojokerto. ”Makanya, SLRT tetap akan kami buka,” ujarnya.
Usulan baru dapat diajukan setelah berakhirnya penyaluran bansos terdampak Covid-19 pada April ini. Selanjutnya, kata Heru, tim SLRT bakal menampung dan memproses jenis bantuan yang lain. Namun, usulan tersebut tidak secara otomatis bisa langsung terealisasi. Karena harus kembali melalui tahap verifikasi dan validasi. Sehingga dinsos P3A akan kembali menerjunkan petugas melakukan survei lapangan. ”Kami tugaskan surveyor untuk mengecek. Kalau memang layak, baru nanti kami usulkan,” terangnya.
Sekretaris Dinsos P3A Kota Mojokerto itu menyebutkan, pengalihan program bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan warga. Di antaranya adalah bantuan pangan nontunai (BPNT). Dengan begitu, masyarakat bisa tetap mendapatkan bantuan berupa bahan pokok setiap bulannya.
Namun, bantuan itu bisa terealisasi sepanjang Kota Mojokerto masih memiliki kuota. Mengingat, penetapan penerimaan BPNT merupakan kewenangan Kemensos. ”Yang jelas, kalau ada usulan baru, ya kami usulkan. Tapi, disetujui atau tidak, pusat yang menentukan,” imbuhnya.
Kalaupun kuota sudah terpenuhi, warga juga memiliki alternatif untuk mendapat program bantuan pemerintah lainnya. Karena itu, tim SLRT akan melakukan pemilahan pengajuan bantuan yang disodorkan warga.
Mantan wakil direktur umum RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo itu menambahkan, langkah tersebut untuk menyesuaikan jenis bantuan yang berpotensi besar direalisasikan. Misalnya, terdapat anggota keluarga yang berstatus pelajar, maka pihaknya mengarahkan pemohon untuk mengusulkan program bantuan kartu Indonesia pintar (KIP).
”Jadi, kami buatkan pengantar untuk diajukan ke dinas pendidikan agar mendapatkan KIP. Makanya, kita lihat dulu yang paling dibutuhkan apa,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, mulai Mei nanti sebanyak 21.928 KPM tak lagi mendapat bantuan terdampak Covid-19. Masing-masing terdiri dari 12.575 KPM BST yang selama ini menerima bantuan Rp 300 ribu per bulan. Pun demikian 9.353 KPM bansos sembako senilai Rp 150 ribu yang akan terakhir diterima di bulan ini. Sebab, pemkot hanya mengalokasikan paket bantuan yang terdiri dari 10 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, 4 bungkus mi instan, dan 1 kaleng sarden itu mulai Januari hingga April 2021.