Jawa Pos

Anggaran Biakes Maskin Susut

-

BANGKALAN, Jawa Pos – Pagu anggaran untuk pembiayaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (Biakes Maskin) tahun ini menyusut. Angkanya tinggal Rp 3,9 miliar. Padahal, tahun lalu alokasi dana untuk program tersebut lebih dari Rp 6 miliar.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo membenarka­n, dana yang dikucurkan untuk program Biakes Maskin pada 2021 memang tidak sebesar tahun lalu. Menurut dia, berkurangn­ya anggaran Biakes Maskin, selain karena kemampuan anggaran terbatas, disebabkan pagunya dikurangi. Alasannya, masyarakat kurang mampu itu bisa mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. ”Sebenarnya, layananan kesehatan untuk orang miskin sudah harus melalui BPJSKes,” ujarnya. Namun, fakta yang terjadi di lapangan, ternyata masih banyak warga miskin yang belum terdaftar sebagai peserta BPJSKes. Kendalanya, belum memiliki dokumen kependuduk­an.

Atas dasar itu, Pemkab Bangkalan berupaya menjangkau masyarakat miskin yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Caranya, melalui program Biakes Maskin. ”Biakes Maskin itu untuk masyarakat yang belum menerima jaminan kesehatan lainnya,” terang mantan kepala Puskesmas Blega itu. Sebenarnya, tidak semua kabupaten/kota memiliki program Biakes Maskin. Dasarnya, masyarakat diarahkan ke BPJS Kesehatan.

Misal, ke depan semua masyarakat miskin sudah memiliki BPJS Kesehatan, otomatis program Biakes Maskin itu ditiadakan. ”Tapi, itu masih lama. Karena menyangkut soal SDM,” ucapnya.

Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan mengatakan, daerah lain sudah tidak menganggar­kan program Biakes Maskin. Alasannya konkret, yakni ada BPJS Kesehatan. Tetapi, di Bangkalan tetap ada. ”Karenanya, tiap tahun pasti alokasi anggaranny­a terus susut. Sebisa mungkin tidak ada. Biar ter-cover ke BPJSKes,” sarannya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia