Denny Indrayana Memilih Mengadu ke Bawaslu
JAKARTA, Jawa Pos – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta aktif dalam melakukan pengawasan menjelang lanjutan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU). Hal itu disampaikan calon gubernur Kalimantan Selatan Denny Indrayana dalam kunjungannya ke kantor Bawaslu kemarin (12/4).
Dalam kunjungan tersebut, Denny menyampaikan situasi terkini menjelang PSU pilgub
Kalsel. Dia menuding lawan politiknya mulai melancarkan aksi money politics terselubung. ”Kami menyampaikan situasi yang makin gak kondusif,” kata Denny.
Dia menjelaskan, ada sejumlah modus yang dilakukan petahana. Mulai pembagian sembako di daerah PSU, pemberian upah kepada pejabat desa sampai RT, hingga aksi borong dagangan. ”Ada pemborong dagangan di pasarpasar. Jadi, masyarakat tinggal ambil gratis,” imbuhnya.
Terhadap aksi-aksi tersebut, Denny berharap Bawaslu bisa bekerja aktif. Namun, dia menilai Bawaslu Kalsel cenderung pasif dan menunggu laporan. Atas dasar itu, Denny enggan menyampaikan persoalan ke Bawaslu Kalsel dan memilih untuk mengadu ke Bawaslu RI. ”Bagi saya, Bawaslu Kalsel gak bekerja profesional dan netral,” tuturnya.
Namun, Denny belum menyampaikan laporan secara resmi kemarin. Sebab, mencari saksi yang berani tidak mudah. Sementara itu, dibutuhkan waktu untuk membuktikan dalil kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. Sambil timnya menyiapkan laporan, Denny berharap Bawaslu bisa paralel melakukan pengawasan di lapangan. ”Pada saatnya akan saya laporkan,” kata Denny.
Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo enggan berspekulasi terkait dengan dugaan kecurangan itu. Apalagi, Denny tidak melayangkan laporan secara resmi. ”Pak Denny hanya audiensi,” ujarnya. Namun, Dewi menegaskan bahwa jajarannya di Kalsel akan bekerja maksimal berdasar fakta-fakta di lapangan.