Pantau Hilal pun Kini dari Ketinggian 200 Meter
SURABAYA, Jawa Pos - Dari ketinggian 200 meter, Wali Kota Eri Cahyadi berdiri di tepi gedung jangkung. Pria 43 tahun itu lantas meneropong senja di langit Kota Pahlawan. Di sebelah barat, sang surya tampak beranjak tenggelam. Warnanya merona kemerahan.
Pandangan Eri seolah tak lepas dari langit. Berkali-kali teodolit, alat yang digunakan untuk mengamati itu, digeser. Ke atas dan ke bawah. Suami Rini Indriyani tersebut, tampaknya, belum puas. Dia bergegas mengambil sebuah teropong berwarna emas. Seperti sebelumnya, peranti itu diarahkan ke angkasa. ’’Mendung, hilal tidak terlihat,’’ ucapnya.
Selepas Eri, ada satu petugas lain yangmengamati.Diaberupayamenemukan hilal. Namun, langit sore kemarin tidak bersahabat. Mendung menutup penglihatan. Ya, kemarin pemkot bersama sejumlah organisasi keagamaan menggelar rukyatulhilal. Yaitu, mengamati pergantian bulan. Untuk memastikan kapan puasa Ramadan dimulai
Kemajuan Kota Pahlawan memang pesat. Gedung tinggi menjamur. Perkantoran terus bertambah. Bangunan tinggi menjulang itu tidak hanya membuat Surabaya semakin elok. Namun, ada potensi besar yang tersimpan. Salah satunya menjadi tempat rukyatulhilal. Melihat dan memastikan awal mula saum. Baru Kota Pahlawan yang menjalankannya.
Berbeda halnya dengan tahun sebelumnya. Titik pengamatan itu dilakukan di gedung setinggi 55 lantai. Bertempat di gedung Apartemen One Icon Residences Pakuwon Tower.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Dr KH Ahmad Muhibbin Zuhri menjelaskan, tahun ini pengamatan hilal memang berbeda. Melihat pergantian bulan semakin indah karena dilakukan di tempat yang supertinggi.
Rencana itu sejatinya dirancang mendadak. PCNU Surabaya ingin melihat hilal dengan sempurna. Tidak terhalang gangguan. Pandangan lepas menuju langit. ’’One Icon dipilih karena paling tinggi,’’ ucapnya.
Gayung pun bersambut. Setelah menyampaikan rencana itu, pemkot langsung merespons. Dari telaah sejumlah gedung di Surabaya, bangunan milik Pakuwon tersebut yang akhirnya terpilih.
Pemantauan hilal di gedung bertingkat itu memang anyar. Tahun sebelumnya, Surabaya hanya memiliki satu titik untuk melihat hilal. Yaitu, di Nambangan, Kenjeran.