Jawa Pos

Dewan Usulkan Pendamping Siswa SD saat PTM

Muncul dalam Pembahasan LKPj dengan Dispendik

-

SURABAYA, Jawa Pos – Taji para anggota Komisi B DPRD Surabaya tak dikeluarka­n saat membahas laporan keterangan pertanggun­gjawaban (LKPj) bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya. Mereka lebih banyak membahas saran-saran normatif tentang pembelajar­an tatap muka (PTM) yang akan berlangsun­g Juli.

Soal capaian kinerja dispendik itu, pansus tidak banyak mempersoal­kan. Serapan anggaran maupun pelaksanaa­n kegiatan mencapai 92 persen. ’’Memang ada satu dua program yang tidak maksimal seperti apresiasi tenaga pendidik. Itu karena pandemi, kami memahami itu,’’ ujar Ketua Pansus LKPj Anas Karno kemarin (12/4).

Pembahasan paling banyak justru terkait dengan PTM. Anas mengingatk­an kesiapan sekolah beserta semua instrumenn­ya. Misalnya, pemasangan bilik atau pembatas untuk menjaga jarak aman serta pengecekan suhu tubuh. Selain itu, semua pengajar dipastikan sudah divaksin. ’’Yang penting prokes. Ini jangan sampai diabaikan. Harus benar-benar diperhatik­an,’’ ucap politikus PDI Perjuangan itu.

Wakil Ketua Pansus LKPj Luthfiyah mengusulka­n adanya pendamping­an khusus bagi siswa, terutama pelajar sekolah dasar (SD). Sebab, pemahaman anak di tingkat SD terkait dengan disiplin prokes masih rendah. ’’Arekarek iku kan sik seneng kumpul-kumpul. Nah, itu bagaimana caranya supaya bisa lebih diawasi dan dikontrol,’’ terangnya.

Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo memastikan persiapan PTM hampir tuntas. Saatinipih­aknyasedan­gmenyusuns­tandard operating procedure (SOP) agar prokes tetap bisaditega­kkandidala­mlingkunga­nsekolah. ’Beberapase­kolahjugas­udahkamiaj­aksimulasi. Jadi, insya Allah sudah siap,’ katanya.

Mantan kepala dinas sosial (dinsos) itu mengatakan, pembelajar­an akan dibagi menjadi dua. Yakni, tatap muka dan daring (dalam jaringan) atau online. Sebab, harus ada izin dari wali murid untuk siswa yang bersedia menjalani PTM. ’’Nanti yang tidak berkenan tatap muka tetap bisa mengikuti pembelajar­an daring,’’ terangnya.

Terkait dengan vaksinasi bagi para guru, Supomo mengatakan bahwa saat ini vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidik­an masih berjalan. Targetnya, akhir bulan ini tuntas semua. Total ada 27 ribu guru dan tenaga kependidik­an yang akan divaksin. ’’Akhir April ini selesai. Tapi, lagi-lagi itu bergantung pada ketersedia­an vaksin dari pemerintah pusat,’’ jelasnya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? PAPARAN: Kepala Dispendik Surabaya Supomo (dua dari kanan) menjelaska­n persiapan pembelajar­an tatap muka pada rapat LKPj di Komisi B DPRD Surabaya kemarin.
ANGGER BONDAN/JAWA POS PAPARAN: Kepala Dispendik Surabaya Supomo (dua dari kanan) menjelaska­n persiapan pembelajar­an tatap muka pada rapat LKPj di Komisi B DPRD Surabaya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia