Protes Retribusi Parkir, Minta Polisi Turun Tangan
SURABAYA, Jawa Pos - Sekitar 100 anggota Perkumpulan Pengusaha Kalianak (PPK) mendatangi lahan parkir di Jalan Kalianak Barat Nomor 55a–55c kemarin. Mereka memprotes sikap pemilik lahan parkir yang mewajibkan truk atau trailer membayar retribusi sebesar Rp 8 ribu–Rp 10 ribu untuk sekali masuk. Mereka keberatan karena tarikan itu dianggap tak masuk akal.
Karena ada perlawanan dari pengelola parkir, situasi pun memanas. Kapolsek Asemrowo Kompol Hari Kurniawan turun tangan untuk memediasi. ”Demi menghindari bentrokan, kami meminta lima orang perwakilan dari kedua belah pihak datang ke polsek hari ini (kemarin, Red) untuk mediasi,” kata Hari. Kedua pihak pun setuju.
Ketua PPK Khoirul Huda mengaku keberatan atas sikap pengelola parkir bernama Soeparmanto yang menyewa lahan 3.000 m2 milik PT Karya
Kreasi Megah sebagai lahan parkir. Soeparmanto lantas mendirikan pos untuk menarik retribusi di dekat lahannya. Seluruh kendaraan yang masuk ke kawasan Pergudangan Kalianak Nomor 55 harus membayar retribusi sekali masuk.
”Dalam satu hari, satu kendaraan bisa lima hingga sepuluh kali keluar masuk. Bayangkan berapa besar uang yang harus dikeluarkan,” kata Khoirul. Masalahnya, menurut Khoirul, tidak semua kendaraan menggunakan lahan parkir milik PT Karya Kreasi Megah. Para sopir memarkirkan kendaraan mereka di lahan milik perusahaannya masingmasing. Namun, mereka tetap diharuskan membayar.
Situasi tersebut terjadi sejak 5 April. Mewakili PPK, Khoirul meminta pihak kepolisian menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebab, sikap Soeparmanto menyalahi aturan meski dia mendapatkan rekomendasi izin penarikan parkir dari Dishub Surabaya bernomor 550.21/4615/436.7.14/2021. ”Tidak berarti mereka seenaknya menarik retribusi parkir. Apalagi, lokasinya di luar milik PT Karya Kreasi Megah,” tegas Khoirul.
Kompol Hari Kurniawan menyatakan, meski mediasi sudah dilakukan, keputusan belum bisa dikeluarkan. Apakah penarikan retribusi parkir dihentikan secara permanen atau sebaliknya. Namun, untuk meredam situasi, sementara penarikan parkir harus dihentikan. Sampai menunggu hasil, musyawarah bersama pimpinan PT Karya Kreasi Megah akan dilakukan.
”Besok (hari ini, Red) rencananya mediasi PPK bersama pimpinan perusahaan dilakukan. Sambil menunggu hasil, kami terjunkan personel ke lokasi untuk melakukan pengamanan wilayah,” kata Hari. Sementara itu, ketika hendak dikonfirmasi, Soeparmanto tidak membalas pesan yang dikirimkan. Ditelepon pun tak diangkat.