Vaksinasi Lansia Jalan Optimal
Jumlah Vaksin Belum Bertambah
SIDOARJO, Jawa Pos - Pemerintah terus menuntaskan target vaksinasi untuk warga. Terutama untuk warga lanjut usia (lansia). Hingga kemarin (12/4), masih banyak warga sepuh yang menjalani vaksinasi.
Setidaknya ada lebih dari 50 orang di tiap puskesmas yang melakukan penyuntikan vaksin untuk para lansia. Bahkan, dalam sehari ada yang mencapai ratusan orang yang melakukan vaksinasi. Para lansia pun cukup datang ke fasilitas kesehatan dengan berbekal kartu identitas diri.
Proses vaksinasi untuk warga yang berusia minimal 60 tahun itu tidak berbeda dengan sasaran lain. Prosedur yang dijalani pun sama. Mereka harus melalui pendaftaran terlebih dahulu. Tahap penting yang juga wajib diikuti sebelum disuntik vaksin adalah skrining.
Para lansia bakal ditanya tentang riwayat mereka. Termasuk sakit yang pernah diderita. ”Khusus untuk lansia, ada pertanyaan tambahan saat skrining. Semua pertanyaan harus dijawab dengan jujur dan benar,” kata Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Setidaknya ada lima pertanyaan yang diajukan untuk lansia pada tahap skrining. Di antaranya, apakah mereka mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga. Apakah para lansia sering merasa kelelahan. Apakah mereka memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru kronis. Juga penyakit serangan jantung, gagal jantung kongestif, serta nyeri dada. Termasuk sakit asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal.
Apakah mereka sulit berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter. Mengalami penurunan berat badan yang drastis dalam setahun terakhir. ”Jika lansia mengalami banyak hal tersebut, vaksinasi dapat ditunda dulu,” lanjut Syaf.
Dengan adanya penambahan penyuntikan vaksin untuk para lansia kemarin, persentase vaksinasi telah bertambah. Sudah melebihi 20 persen. Dengan target lansia yang tervaksin tetap 90 persen.
Target tersebut diharapkan dapat terpenuhi sebelum Lebaran. Dituntaskan hingga akhir Ramadan. Dengan syarat, jumlah vaksin memadai.
Sampai saat ini, jumlah vaksin belum bertambah lagi. Terakhir vaksin yang datang 7.500 dosis. Saat ini sudah tersebar ke berbagai fasilitas kesehatan.
Syaf mengakui bahwa penyuntikan untuk para lansia lebih teliti daripada sasaran lain. Saat skrining petugas tidak hanya harus bertanya dengan teliti. Namun, mereka juga dituntut untuk memberikan pelayanan prima pada lansia. Meskipun, sudah ada yang mendampingi lansia.
”Selama ini belum ada laporan berarti tentang kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) pada lansia. Hanya informasi seusai vaksin legal di lengan,” katanya. Dia memastikan bahwa vaksin AstraZeneca untuk lansia juga dipakai untuk sasaran lainnya. Baik untuk para ulama, tenaga pendidik, maupun pedagang.