Jawa Pos

Target Pendapatan Minim, Hitung Ulang APBD

Banyak Rencana Kegiatan OPD Dialihkan untuk Pemulihan Pandemi

-

GRESIK, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 yang belum pulih membuat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik bersama Tim Anggaran Pemkab Gresik terus memutar otak. Yakni, melakukan efisiensi besar-besaran dan refocusing APBD 2021. Maklum, dari evaluasi triwulan pertama (Januari–Maret), banyak target pendapatan yang belum tercapai atau meleset.

Dalam rapat kemarin (12/4), Banggar DPRD Gresik setidaknya bakal melakukan refocusing anggaran sebesar Rp 106 miliar di APBD 2021. Banyak program dan kegiatan OPD (organisasi perangkat daerah) Pemkab Gresik yang terpaksa dialihkan. Di antaranya, Rp 77 miliar difokuskan pada penanganan dan pemulihan Covid-19. Baik sektor kesehatan, ekonomi, maupun kebutuhan lain.

Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan mengatakan, dalam rapat evaluasi APBD 2021 triwulan pertama kemarin, pihaknya memang sepakat untuk mengurangi target pendapatan dan rencana belanja. Salah satu pertimbang­annya, jumlah serapan dan target pendapatan masih tendah. ’’Mayoritas di bawah 15 persen. Padahal, pada triwulan pertama setidaknya sekitar 25 persen,’’ jelasnya.

Politikus PDIP itu mencontohk­an, target pendapatan dari dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP). Di APBD 2021,

OPD tersebut menargetka­n pendapatan sebesar Rp 15 miliar. Namun, data yang disampaika­n ke dewan masih sekitar Rp 6 miliar. Menurut Mujid, kondisi pandemi memang menjadi alasan yang relevan. ’’Wajar kalau sepenuhnya belum maksimal. Karena itu, hasil evaluasi ini juga dijadikan sebagai bahan pada perubahan APBD pertengaha­n tahun nanti,’’ ujarnya.

Serapan belanja APBD 2021, lanjut dia, sejauh ini juga belum optimal. Hingga triwulan pertama, serapannya hanya 9,44 persen dari estimasi kekuatan APBD 2021 sebesar Rp 3,433 triliun. Karena itu, perlu ada refocusing anggaran di seluruh sektor pemerintah­an. Baik eksekutif maupun legislatif. Hal itu juga mengacu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12

Tahun 2019 tentang Pengelolaa­n Keuangan Daerah.

Seperti pernah diberitaka­n, pada Desember 2020, Pemkab dan DPRD Gresik memutuskan kekuatan APBD 2021 sebesar Rp 3,4 triliun. Total pendapatan ditargetka­n Rp 3,2 triliun. Perinciann­ya, pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1,13 triliun; pendapatan transfer Rp 2 triliun; dan pendapatan lain-lain Rp 70 miliar. Adapun untuk total belanja daerah disepakati mencapai Rp 3,4 triliun. Namun, melihat kondisi ekonomi yang belum pulih dampak pandemi, sangat mungkin kekuatan APBD 2021 menurun.

Ketua DPRD Gresik M. Abdul Qodir mengatakan, pihaknya sudah meminta seluruh OPD untuk menghitung ulang rencana kegiatan dan program masing-masing. Termasuk meminimalk­an beberapa program yang sifatnya tidak terlalu urgen atau bisa ditunda. OPD diharapkan lebih mempriorit­askan kegiatan krusial dan mendesak. Selain itu, pihaknya berharap eksekutif terus melakukan terobosan dan inovasi. Terutama di sektor pendapatan. ’’Saat ini belum pulih sepenuhnya. Karena itu, perlu ada terobosan agar potensi pendapatan bisa digarap dengan optimal,” ujarnya. Qodir mengungkap­kan, refocusing anggaran pada APBD 2021 juga akan menyasar kegiatan dewan. ’’Sangat memungkink­an, kami juga akan mengevalua­si kembali kegiatan yang sudah disusun. Tujuan utamanya, tentu efisiensi anggaran untuk percepatan pemulihan pascapande­mi,’’ tandasnya.

 ?? LUDRY PRAYOGA/JAWA POS ?? CURAS: Ada warga Dampakan, Cerme, yang terluka dan mendapat perawatan di rumah sakit setelah menjadi korban amukan tersangka M. Khafidz.
LUDRY PRAYOGA/JAWA POS CURAS: Ada warga Dampakan, Cerme, yang terluka dan mendapat perawatan di rumah sakit setelah menjadi korban amukan tersangka M. Khafidz.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia