Jawa Pos

Rancang Lagi Pembelajar­an Tatap Muka

Guru Prihatin Murid Belajar sembari Makan

-

SURABAYA, Jawa Pos - Pembelajar­an tatap muka (PTM) sudah mendapatka­n lampu hijau dari pemerintah. Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya pun mulai berancang-ancang dengan mempersiap­kan segala sesuatu menuju pembelajar­an luar jaringan itu.

Kepala Dispendik Supomo menjelaska­n, Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d) telah memberikan gambaran terkait PTM yang bakal berjalan. Seluruh lembaga pendidikan diminta menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Ada sejumlah persiapan yang telah berjalan. Salah satunya simulasi. Awal tahun lalu dispendik menunjuk 18 sekolah. Seluruhnya SMP. Baik SMP negeri maupun swasta. Sekolah itu diminta memenuhi SOP PTM.

Hal pertama yang dilakukan adalah pemenuhan sarpras. Sekolah harus menyediaka­n wastafel, hand sanitizer, serta poster yang berisi imbauan prokes

Kami tengah menelaah, sebelum masuk nanti seluruhnya tes GeNose.’’

Di ruang kelas, jarak antarsiswa diatur. ’’Sirkulasi udara juga menjadi perhatian,’’ ujarnya.

Siswa dan guru wajib mengenakan masker. Dispendik tidak memberikan toleransi untuk membuka penutup wajah tersebut. Selain itu, pelajar dan pengajar harus dipastikan sehat. ’’Kami tengah menelaah sebelum masuk nanti seluruhnya tes GeNose,’’ terangnya.

Persiapan lain dilakukan. Yaitu, vaksinasi guru. Total 37.339 pengajar sudah mendapatka­n suntikan vaksin. Yang tidak kalah penting adalah simulasi. Sekolah melakukan geladi bersih agar tidak ada kendala saat PTM berjalan. Tujuan lain tentu untuk meredam persebaran Covid-19.

Supomo mengatakan, awal tahun lalu sekolah yang ditunjuk telah melakukan simulasi menggelar PTM. Salah satunya SMPN 1 Surabaya. Dari telaah dispendik, 18 sekolah itu dinyatakan siap. Nah, simulasi tersebut terus dimantapka­n. Rencananya, dispendik menghelat simulasi kedua. ’’Sebagai langkah memantapka­n PTM,’’ paparnya.

Bukan hanya SMP. Simulasi itu juga menyentuh SD. Pasalnya, pemkot berencana membuka PTM di tingkat pendidikan dasar. Menurut Supomo, pandemi di Kota Pahlawan beranjak membaik. Virus korona bisa diredam. Namun, untuk membuka sekolah, dia tidak ingin gegabah. ’’Kami menunggu arahan Kemendikbu­d,’’ ucap mantan kepala dinas sosial (dinsos) itu.

Rencana pembukaan kembali sekolah mendapatka­n tanggapan dari sejumlah kepala sekolah. Salah satunya Kepala SMPN 1 Akhmad Suharto. Dia menyampaik­an, pihaknya siap menggelar PTM. ’’Seluruh persiapan sudah tuntas,’’ jelasnya. SMPN 1 memang menjadi sekolah percontoha­n. Pasalnya, lembaga pendidikan itu telah memenuhi persyarata­n. Sarpras PTM dicukupi. Prokes diatur secara ketat. Pernyataan senada disampaika­n sekolah swasta. Kepala SMP 17 Agustus 1975 Wiwik Wahyunings­ih menuturkan, PTM sudah ditetapkan pemerintah bergulir Juli tahun ini.

Meski masih ada waktu tiga bulan, Wiwik tidak ingin bersantai. Persiapan terus dilakukan. Pemenuhan sarpras dikerjakan. Pihak sekolah juga menentukan siswa yang mengikuti kegiatan itu. ’’Seluruhnya kelas IX,” terangnya.

Ketika berjalan, SMP 17 Agustus 1945 nanti mengatur kelas. Total 67 siswa dibagi dalam empat kelas agar prinsip jaga jarak terpenuhi. Lebih lanjut, Wiwik mengatakan bahwa banyak sekolah swasta yang ingin PTM segera berjalan. Ada sejumlah pertimbang­an. Yang paling utama adalah minat belajar siswa.

Wiwik melakukan survei kepada seluruh siswa yang mengikuti pembelajar­an daring. Survei itu dilakukan dua kali. Enam bulan pertama ketika pembelajar­an daring berjalan serta setelah satu tahun pembelajar­an online.

Hasilnya bertolak belakang. Ketika awal pandemi, mayoritas siswa meminta sekolah kembali dibuka. Mereka kangen belajar di sekolah. Setelah satu tahun, mayoritas siswa tidak ingin belajar di sekolah. Mereka meminta pembelajar­an daring berlanjut. ’’Karena sudah nyaman. Tugas tidak perlu dikerjakan. Belajar bisa santai sembari makan,’’ terangnya.

Kekhawatir­an lain tentu pada kualitas pendidikan. Kualitas PTM dan daring sangat jauh. Guru tidak bisa menelaah pemahaman siswa. ’’Sebagai pengajar, kami ingin siswa memahami materi,’’ terangnya.

Dengan pertimbang­an itu, Wiwik meminta dispendik segera membuka PTM. Sekolah kembali berjalan. Harapannya, sekolah berjalan sebelum ujian. Tidak perlu menunggu hingga Juli.

 ??  ?? SUPOMO Kepala Dispendik
SUPOMO Kepala Dispendik

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia