Pantai Watu-Watu Jadi Tempat Favorit Ngabuburit
SURABAYA, Jawa Pos - Sejumlah kawasan populer di Surabaya Timur menjadi lokasi favorit menunggu waktu berbuka puasa. Dari pantauan kemarin (15/4), kawasan Pantai Watu-Watu hingga Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) Kedung Cowek tampak ramai dikunjungi warga. Ada yang sekadar bersantai dan berfoto, tetapi ada juga yang menggelar aksi balap sepeda.
Kawasan Pantai Watu-Watu di Kelurahan Kedung Cowek, Bulak, tampak ramai kemarin. Ada yang hanya duduk-duduk atau naik perahu berkeliling kawasan pantai.
Tidak seperti hari-hari normal, pada suasana Ramadan ini banyak yang memilih datang ke tempat itu saat sore. Mereka menghabiskan waktu untuk menunggu waktu berbuka puasa atau biasa disebut ngabuburit
Lokasi itu memang sudah terkenal di kalangan warga Surabaya. Hiburan yang murah, tetapi menyenangkan. Tidak hanya melihat pemandangan. Ada juga beragam jajanan yang bisa menjadi menu takjil.
Misalnya, keluarga asal Rungkut yang datang ke sana kemarin sore. Rudi Setyawan sengaja mengajak istri dan dua anaknya untuk menikmati pantai. ’’Biar anak-anak tidak cepat bosan di rumah terus menunggu beduk magrib,’’ katanya.
Hal yang sama diungkapkan Juwita. Dia datang bersama dua rekannya. Tentu saja, perahu yang sedang parkir dan kondisi pantai yang kebetulan hanya sedikit sampah sangat pas untuk berfoto. Klesotan di tumpukan kerang pun tidak jadi masalah. ’’Mau buka bersama ceritanya di dekat sini. Jalan-jalan dulu lah mumpung masih banyak waktu,’’ ujar remaja asal Simokerto itu.
Suasana ramai juga terlihat di Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) Kedung Cowek. Anak-anak hingga remaja dan orang dewasa memenuhi jalan yang belum difungsikan itu. Mereka asyik menggelar balap sepeda liar.
Aksi tersebut tidak berlangsung lama. Sebab, Satpol PP Kecamatan Bulak yang sudah menunggu momen itu segera membubarkannya. Mereka pun kocar-kacir. Bahkan, ada yang nekat menerabas galangan sawah.
Camat Bulak Budi Hermanto mengatakan bahwa meski puasa, pengawasan di titik tersebut tetap dilakukan. Terutama saat sore yang menurutnya menjadi jam rawan. ’’Titik-titik itu pasti ramai dikunjungi warga,’’ katanya.
Khusus di JLLT Kedung Cowek, pihaknya tidak memberikan toleransi. Aksi yang cukup meresahkan warga itu benarbenar dibubarkan petugas. Hingga tidak ada lagi yang cangkrukan di sana. ’’Nah kalau di Pantai Watu-Watu, kami beri sedikit kelonggaran. Yang penting, mereka menjaga jarak dan menggunakan masker. Kalau ada yang berkerumun, kami tegur,’’ ujarnya.
Petugas pun disebar dan berpatroli hingga jembatan Suroboyo. Mengantisipasi jika ada yang bertindak di luar batas. Apalagi sampai sekarang jembatan itu masih ditutup. ’’Kami memahami kondisi pedagang yang mencari rezeki dari sana. Namun, kami juga meminta mereka kooperatif. Ikut jaga ketertiban bersama,’’ terangnya.
Lokasi tersebut tidak terlalu jauh dengan Sentra Ikan Bulak (SIB). Biasanya, pengunjung memilih berbuka puasa di sentra kuliner di lantai 2. Budi mengatakan, hal itu memberikan dampak ekonomi yang bagus untuk kawasan tersebut.