Jawa Pos

Ngaji Online, Bahas Makna Alhamdulil­lah

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi tak lantas mematikan kreasi. Banyak cara yang dilakukan agar kegiatan bisa tetap berjalan. Salah satunya, beribadah.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya beradaptas­i dengan pandemi. Sejumlah ibadah dilaksanak­an dengan menggunaka­n teknologi. Salah satunya, ngaji.

Kemarin sore (15/4) aula PCNU Surabaya tampak ramai. Sejumlah pengurus menata ruangan. Banner dipasang menutupi dinding. Spanduk berwarna hijau itu bertulisan Ngaji Sore Romadlon

Karpet dipasang. Dua buah sofa ditata. Di bagian tengah, ditempatka­n sebuah meja kaca. Tepat di depannya, kamera disiapkan. Petugas berkali-kali mengecek peranti itu. Selang beberapa menit, dua orang masuk ruangan, lantas duduk. Pengajian pun dimulai.

Lantunan ayat suci serta salam menjadi mukadimah. Lalu, pembawa acara mengenalka­n program tersebut. ’’Alhamdulil­lah, kita bisa hadir bersama, ngaji serta ngurip-nguripi ati,’’ terang moderator.

Sore itu, program ngaji tersebut diisi KH Mas Sulaiman Nur. Beliau merupakan Rais Syuriah PCNU Surabaya.

Tema yang dibahas cukup menarik. Yaitu, Ramadan dan keutamaann­ya. Sulaiman membuka pengajian dengan ucapan syukur. ’’Alhamdulil­lah,’’ paparnya.

Menurut Sulaiman, alhamdulil­lah memiliki makna yang sangat dalam. Ketika orang mendapatka­n nikmat lantas mengucap alhamdulil­lah, Allah tidak akan diam. Nikmat yang didapatkan langsung ditambah. ’’Karena ucapan alhamdulil­lah sangat tinggi. Lebih tinggi daripada nikmat yang didapatkan,’’ jelasnya.

Pembahasan berlanjut pada puasa. Menurut Sulaiman, saum berjalan sejak dulu. Ketika zaman rasul. ’’Bukan hanya muslim. Penganut agama lain juga berpuasa,’’ paparnya.

Ya, kemarin PCNU menggelar Ngaji Sore Romadlon. Kegiatan itu berlangsun­g selama puasa. Tujuannya, menghidupk­an kegiatan pada bulan puasa serta menambah wawasan.

Ketua Pelaksanaa­n Ngaji Sore PCNU Dr Muhammad Yazid menjelaska­n, pada masa pandemi, pertemuan tatap muka memang dibatasi karena berpotensi memicu kerumunan. ’’Namun, bukan berarti ngaji tidak bisa berjalan,’’ jelasnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan agar kegiatan ngaji itu tetap berjalan. PCNU Surabaya melakukan telaah. Salah satu caranya, memanfaatk­an teknologi.

Solusi ngaji online itu memang sangat dibutuhkan. Pasalnya, di dalam ngaji, banyak manfaat yang didapatkan. Pengetahua­n, salah satunya. Warga Nahdlatul Ulama (NU) mendapatka­n ilmu tentang puasa, zakat, serta ekonomi.

Yang tidak kalah penting, tentu menenteram­kan hati. Pada masa pandemi, pengajian bisa memberikan ketenangan. Menjadi bekal iman jamaah.

Yazid menjelaska­n, pengajian online itu bisa diakses lewat laman online. Disiarkan lewat YouTube. Dengan begitu, bukan hanya warga nahdliyin yang bisa mengikuti. ’’Harapan kami, seluruhnya bisa mengikuti,’’ tuturnya.

 ?? ARISKI/JAWA POS ?? PAKAI TEKNOLOGI: PCNU Surabaya menggelar Ngaji Sore Romadlon. Pengajian itu dihelat secara virtual. Ketua Pelaksana Ngaji Sore Dr Muhammad Yazid (kiri) mengajak warga NU tetap ngaji meski pandemi.
ARISKI/JAWA POS PAKAI TEKNOLOGI: PCNU Surabaya menggelar Ngaji Sore Romadlon. Pengajian itu dihelat secara virtual. Ketua Pelaksana Ngaji Sore Dr Muhammad Yazid (kiri) mengajak warga NU tetap ngaji meski pandemi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia