Pindahkan Lokasi Sekolah ke Kawasan Prospektif
SURABAYA, Jawa Pos – Persaingan dalam mendapatkan murid bagi sekolah swasta, tampaknya, masih berat. Termasuk bagi pengelola sekolah yang memiliki lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Persaingan yang ketat membuat pengelola memindahkan sekolah ke lokasi lain yang dirasa lebih prospektif.
Direktur Badan Pengelola Sekolah (BPS) Labschool Surabaya M.V. Roesminingsih mengatakan, pihaknya berencana memindahkan PAUD di Tambaksari ke kawasan Lakarsantri. PAUD Labschool berdiri sejak era 1990-an. Namun seiring berkembangnya kawasan Tambaksari, PAUD tersebut sulit bersaing dengan PAUD lain yang ada di sana.
Saat ini PAUD tersebut memiliki 30 siswa KB dan TK. Pendaftar peserta didik baru pun diperkirakan masih sedikit. ’’Sekarang kami fokuskan untuk menyelesaikan pendidikan dulu bagi anakanak yang sudah sekolah di sana. Nanti ketika mereka lulus, semua anak angkatan di bawahnya akan sekolah di Labschool Lidah Wetan,” kata Roesminingsih.
Sekolah di kawasan Lidah Wetan itu menjadi sekolah terpadu. Di sana PAUD akan bergabung satu lokasi dengan SD, SMP, SMA, dan SMK. Pemindahan tersebut sudah dimulai, yakni dengan menerima siswa baru PAUD di Lidah Wetan. Sementara itu, anakanak di PAUD yang lama adalah anak-anak KB dan TK yang belajar di sana pada tahun pelajaran sebelumnya.
Menurut Roes, sapaan akrab Roesminingsih, di Tambaksari bermunculan PAUD dari berbagai yayasan yang menyasar masyarakat menengah ke atas. Di Lakarsantri kondisinya sama. Namun, kawasan itu masih ideal untuk membangun sekolah baru maupun memindahkan sekolah yang lama. Sebab, jarak antarsekolah di kawasan itu tidak begitu dekat. Kawasan tersebut juga dikelilingi area perumahan dengan segmen menengah ke atas dan membutuhkan sekolah yang berkualitas.
’’Kalau di barat sini masih banyak yang butuh sekolah. Karena di sini banyak pengusaha, dosen, dokter, dan orang tua dengan berbagai latar belakang, sementara sekolahnya masih kurang. Lebih baik memang dipindahkan saja sehingga sekolah Labschool terpusat di barat dan ada beberapa yang di selatan Surabaya,” papar Roesminingsih.