Jumlah Stok Kurma Berdasar Evaluasi Berkala
SURABAYA, Jawa Pos – Bisnis kurma musiman selalu tumbuh mengikuti datangnya Ramadan. Para penjual pun menyiapkan stok kurma sebelum memasuki bulan puasa. ”Biasanya, dua minggu sebelum puasa, stok datang,” kata Dept Manager Supporting Hypermart Ciputra World Surabaya Purnama.
Dia menjelaskan, kurma musiman biasanya dijual hingga Ramadan berakhir. Akibat pandemi, penyesuaian stok dilakukan. Jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, stok saat ini berkisar 50 persen saja. Evaluasi mingguan dilakukan untuk melihat ada tidaknya kenaikan permintaan. ”Jadi, kalau memang tren makin naik, ya kami baru menambah stok,” ujar Purnama.
Penjual kurma musiman juga mulai mengatur permintaan stoknya. Mustaghfiroh Yusuf, misalnya, mengganti sistem pembelian kurma dari kulakan menjadi preorder. ”Sebelumnya, beli 10 kilogram bisa laku dalam waktu seminggu,” ungkapnya.
Sekarang Firo –sapaan Mustaghfiroh– harus hati-hati agar kurma tak menumpuk menunggu nasib. Dengan sistem preorder, Firo bisa lebih menjaga stok tak terlalu banyak maupun sedikit.
Pembeli biasanya siap-siap berburu kurma seminggu sebelum Ramadan dimulai. ”Jadi, kami sudah tata displai khusus itu ya sekitar dua minggu. Mereka bisa lihat-lihat suka yang mana,” jelas Purnama.
Firo juga mulai mempromosikan dagangannya secara daring dua minggu sebelum Ramadan. Pembelian mulai terasa naik pada H-7 Ramadan.
Penjualan musiman semacam itu memang masih menjadi strategi menarik. Baik untuk pusat perbelanjaan maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Memanfaatkan tradisi umat Islam untuk diputar menjadi keuntungan tambahan selama Ramadan. ”Karena masih ada pembeli yang beli kurma untuk dibagi-bagikan. Bukan hanya untuk konsumsi sendiri,” tandas Firo.