Jawa Pos

Puasa, Tetap Ajukan Perpisahan

Belum Sebulan Ada 300 Perkara

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Bulan Ramadan tak menghalang­i warga Sidoarjo untuk mengajukan perceraian di Pengadilan Agama (PA) Sidoarjo. Hingga kemarin (15/4), pihak pengadilan masih menerima perkara perpisahan rumah tangga anyar.

Belum sebulan, sudah ada 300 perkara yang masuk. Sebagian besar merupakan perkara perceraian. Ada pula perkara permohonan dispensasi kawin hingga penetapan ahli waris.

Termasuk pengajuan pembagian harta gono-gini bagi suami istri yang sudah berpisah.

’’Perkara total sampai sekarang lebih dari 1.700. Bulan ini saja, ada 300 perkara yang 80 persennya merupakan perkara cerai,’’ kata Ketua PA Sidoarjo Zamroni Rosadi.

Artinya, bulan ini, sudah ada 240 perkara yang diajukan warga. Didominasi oleh cerai gugat yang diajukan pihak istri dengan perbanding­an hampir 3:1. Cerai talak yang diajukan pihak suami masih lebih sedikit.

Banyaknya perkara yang masuk membuat pihak pengadilan tetap sibuk meski di bulan puasa. Jadwal sidang pun tidak berkurang. Proses sidang berlangsun­g pagi hingga siang dengan menggunaka­n empat ruang sidang yang melibatkan empat majelis hakim.

Layanan meditasi, pengambila­n akta cerai, hingga pendaftara­n perkara juga tetap dibuka. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Setiap pengunjung pengadilan harus mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Selain itu, pihak yang tidak berkepenti­ngan atau hanya sebagai pengantar diminta menunggu di tempat tunggu luar pengadilan. ’’Saksi yang masuk ruang sidang juga bergantian. Gedung terbatas, sedangkan pengunjung setiap hari lebih dari 400 orang,’’ lanjut Zamroni.

Selama ini, gedung PA memang kurang representa­tif. Luasnya terbatas. Padahal, setiap hari, banyak warga yang mengakses layanan di sana. Wacana untuk menambah bangunan pun dilakukan sejak lama. Namun, hingga kini belum terealisas­i. Bahkan, rencana relokasi tidak pernah terwujud.

Mansur, advokat yang selalu bersidang di PA Sidoarjo, mengakui, bulan Ramadan tak memengaruh­i perkara yang masuk ke pengadilan. Setiap hari ada perkara yang diajukan. ’’Paling banyak memang perkara perceraian. Sampai saat ini masih tinggi,’’ ujarnya.

Banyak faktor yang membuat seseorang memilih berpisah dengan suami atau istri. Salah satunya faktor ekonomi. Tidak terpenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya. Ada pula yang berpisah karena ketidakcoc­okan. Termasuk adanya gangguan pihak ketiga yang mencampuri urusan rumah tangga.

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? TAK KENAL WAKTU: Suasana pendaftara­n pengajuan kasus cerai di Pengadilan Agama Sidoarjo Kelas I-A kemarin. Pada bulan puasa, angka perceraian masih tinggi.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS TAK KENAL WAKTU: Suasana pendaftara­n pengajuan kasus cerai di Pengadilan Agama Sidoarjo Kelas I-A kemarin. Pada bulan puasa, angka perceraian masih tinggi.
 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? PANTAU: CCTV ETLE kini terpasang di Sidoarjo. Salah satunya di sekitar alunalun. Tampak ETLE dengan latar belakang Monumen Jayandaru.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS PANTAU: CCTV ETLE kini terpasang di Sidoarjo. Salah satunya di sekitar alunalun. Tampak ETLE dengan latar belakang Monumen Jayandaru.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia