Seimbangkan Konsumsi Yang Manis saat Buka-Sahur
SURABAYA, Jawa Pos – Seluruh umat muslim tengah menjalani puasa di bulan Ramadan. Cuaca yang ekstrem tak menentu pun membuat kondisi tubuh kerap mengalami dehidrasi. Karena itu, penting sekali melakukan pengaturan pola makan agar kebutuhan gizi dalam tubuh tetap terpenuhi dengan baik.
Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Mahmud Aditya Rifqi SGz MSi mengatakan, pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Yang perlu diperhatikan saat sahur adalah asupan cairan tubuh. Hal itu dapat diperoleh dari konsumsi air putih yang cukup. ”Asupan cairan juga bisa diperoleh dari makanan yang mengandung air seperti sup atau sayuran berkuah. Konsumsi buah-buahan seperti apel, pir, semangka, dan melon juga bisa,” katanya.
Selain itu, makanan yang dikonsumsi harus banyak mengandung serat saat sahur. Serat menjadikan tubuh tidak mudah lapar. Pada kondisi normal, biasanya konsumsi sayur dan buah sangat kurang. Nah, pada bulan puasa harus meningkatkan konsumsi sayur dan buah. ”Karena buah dan sayur mengandung vitamin, mineral, dan serat yang dapat mempertahankan rasa kenyang,” ujarnya.
Saat berbuka pun, makanan yang harus dikonsumsi sangat penting untuk diperhatikan. Sebaiknya, diawali dengan mengonsumsi makanan sederhana terlebih dahulu. Misalnya, minum air putih dan memakan kurma. Kemudian, makan utama dengan mengandung karbohidrat, protein, dan zat kompleks setelah salat Magrib. ”Saat perut kosong, sebaiknya jangan langsung makan berat. Dimulai dengan makanan kecil,” katanya.
Mahmud menuturkan, biasanya ketika berbuka puasa, banyak orang yang suka mengonsumsi makanan manis. Hal tersebut harus mulai diatur saat sahur maupun puasa. Sehingga, energi di dalam tubuh tidak cepat habis. ”Berat badan pun tetap seimbang,” imbuhnya.