Fans Melawan Liga Super Eropa
LONDON, Jawa Pos – ”Kami merespons harapan 4 miliar fans sepak bola yang ada di dunia.” Begitu yang terlontar dari Florentino Perez, presiden Real Madrid sekaligus presiden kompetisitandinganLigaChampions yang dideklarasikan kemarin (19/4), Liga Super Eropa.
Ucapan Perez memang patut dipertanyakan. Apakah benar ada 4 miliar fans yang mendukung bergulirnya Liga Super Eropa? Sebab, ajang yang didirikan oleh 12 klub elite Eropa tersebut dianggap sekadar memburu pundi-pundi uang ketimbang harapan fans.
Malah, muncul petisi yang berisi penolakan bergulirnya
Liga Super Eropa itu di lamanchange.org. ’’Stop pengenalan Liga Super Eropa,’’ tulis petisi unggahanHarryGrovesyanghingga tadi malam sudah hampir tembus 6 ribu tanda tangan itu.
Total ada 17 petisi bernada serupa di Change.org selama seharian kemarin. Termasuk di antaranya dari salah seorang yang mengaku sebagai pendukung Manchester United, satu di antara 12 klub pendiri Liga Super Eropa.
Kelompok pendukung Liverpool FC (LFC), Spirit of Shankly, juga mencopot bendera mereka dari tribun The Kop Anfield. ’’Kami merasa tidak bisa lagi memberikan dukungan kepada klub yang sudah menempatkan keserakahan finansial di atas integritas sepak bola,’’ kicau Spirit of Shankly lewat akun Twitter-nya. Aksi itu kemudian diikuti oleh kelompok pendukung LFC lainnya.
Bahkan, di dunia nyata, fans enam klub Premier League yang sudah bergabung dalam Liga Super Eropa seperti United, LFC, Chelsea, Manchester City, Arsenal, dan Tottenham Hotspur turut melakukan aksi penolakan. ”Kami takkan kembali ke Old Trafford.’’ Begitu ancaman yang dilontarkan oleh Manchester United Supporters’ Trust seperti dilaporkan oleh TEAMtalk.
Padahal, di Premier League, mulai direncanakan untuk membuka kembali pintu stadion bagi fans untuk menyaksikan klub kesayangannya bertanding. Seperti ketika Leicester City melangkah ke final Piala FA mengalahkan Southampton FC di Wembley Stadium kemarin. Sebanyak 4 ribu fans berada di tribun stadion dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Karena itulah, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sampai murka dan meminta kepada enam klub Premier League yang ikut menggagas Liga Super Eropa untuk menjawab pertanyaan dari fansnya.