Jawa Pos

Berhasil Ringkus Penyandang Dana KKB

Polisi Sebut Ada Kekerasan Seksual ke Anak

-

JAKARTA, Jawa Pos – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus berulah. Setelah membunuh warga serta membakar sekolah dan helikopter, Polda Papua membeberka­n dugaan bahwa KKB juga melakukan aksi kekerasan seksual terhadap anak.

Di sisi lain, upaya pengejaran oleh Satgas Nemangkawi membuahkan hasil. Penyandang dana pembelian senjata KKB ditangkap. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menuturkan bahwa Satgas Nemangkawi melakukan olah tempat kejadian perkara (olah TKP) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Di Beoga, telah terjadi pembakaran sekolah dan rumah kepala suku. ”Saat olah TKP, didapatkan informasi kekerasan seksual terhadap anak-anak,” ujarnya.

Namun, belum bisa dipastikan jumlah anak yang menjadi korban kekerasan seksual tersebut. Dia menyayangk­an kejadian kekerasan seksual oleh KKB yang dipastikan membuat anak menjadi trauma. ”Jadi, bukan hanya pembakaran,” katanya.

Selain itu, dua anggota KKB diduga menganiaya Asep Saputra, seorang tukang bakso di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Korban kini sudah dirawat di RSUD Nabire.

Sementara itu, langkah Satgas Nemangkawi mulai mendapatka­n hasil. Seorang penyandang dana pembelian senjata KKB bernama Paniel Kogoya berhasil ditangkap. Kasatgas Humas Nemangkawi Kombespol M. Iqbal Alqudusy menyatakan bahwa penangkapa­n Paniel merupakan hasil pengembang­an dari keterangan DC dan FA, tersangka kasus kepemilika­n senjata api. ”Dari keterangan keduanya diketahui Paniel ini,” paparnya.

Dari keduanya juga diketahui bahwa Paniel memberikan uang hingga ratusan juta rupiah untuk pembelian senjata tersebut. Di antaranya, senjata laras panjang M4 senilai Rp 300 juta dan M16 seharga Rp 300 juta serta memesan senjata Rp 550 juta. ”Pembelian dilakukan pada 2019–2020,” ungkapnya.

Menurut dia, berdasar hasil pemeriksaa­n sementara, Paniel mengaku telah membeli empat senjata dan semua senjata itu telah diberikan kepada KKB di Intan Jaya. ”Saat ini Paniel dibawa ke Mapolres Nabire untuk pemeriksaa­n lebih lanjut,” jelasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengklaim pihaknya menembak guru dan tukang ojek karena menduga mereka merupakan mata-mata. ”Mereka bekerja untuk TNI dan Polri,” ujarnya.

 ??  ??
 ??  ??
 ?? BIDANG HUMAS POLDA PAPUA FOR CEPOS ?? KORBAN PENGANIAYA­AN: Asep Saputra dibawa ke RSUD Nabire. Tukang bakso itu mengalami luka bacok (foto atas). KTP Asep Saputra. Sebelumnya, dua guru, satu pelajar, dan satu tukang ojek tewas di tangan KKB.
BIDANG HUMAS POLDA PAPUA FOR CEPOS KORBAN PENGANIAYA­AN: Asep Saputra dibawa ke RSUD Nabire. Tukang bakso itu mengalami luka bacok (foto atas). KTP Asep Saputra. Sebelumnya, dua guru, satu pelajar, dan satu tukang ojek tewas di tangan KKB.
 ?? BIDANG HUMAS POLDA PAPUA FOR CEPOS ??
BIDANG HUMAS POLDA PAPUA FOR CEPOS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia