Isi Data Diri Siswa, lalu Dapat PIN
Pendaftar PPDB SMA/SMK Negeri
SURABAYA, Jawa Pos – Rangkaian PPDB online dimulai dengan pengambilan personal identification number (PIN). Lulusan SMP atau MTs yang mendaftar PPDB online SMA/SMK negeri bisa mengambil PIN sejak kemarin (19/4).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, pengambilan PIN PPDB
Jatim 2021 bakal dibuka sampai 31 Mei mendatang. Artinya, calon peserta didik memiliki waktu yang yang cukup panjang untuk menuntaskan tahapan tersebut.
”Tim TI telah kami siapkan dengan baik. Sistem pun terpantau cukup stabil. Server sudah ready. Kami bekerja sama dengan tim dari ITS Surabaya demi kelancaran sistem dan jaringan,” terangnya. Dia menjelaskan, semua proses PPDB pun dibuat sepenuhnya dalam sistem online seperti tahun lalu. Selain karena alasan Covid-19, demi mempermudah para calon siswa.
Wahid menuturkan, PIN akan keluar secara otomatis by system. PIN tersebut menjadi kunci bagi siswa untuk mendaftar PPDB online. ”Nanti saat pendaftar sudah dinyatakan diterima pada jalur atau tahap pertama, PIN secara otomatis mati. Tidak bisa dipakai untuk mendaftar lagi di jalur lain. Namun, kalau dia belum diterima di tahap I maupun II, PIN masih dipakai mendaftar hingga tahap kelima di jalur zonasi,” paparnya.
Sebelum mendapatkan PIN, pendaftar diharuskan mengisi data identitas. Sekaligus melampirkan bukti-bukti pendukung seperti kartu keluarga (KK). Data yang telah diisi maupun berkas yang sudah diunggah itu akan diperiksa atau diverifikasi terlebih dulu oleh operator dari SMA negeri terdekat.
Salah satu tim operator dari SMAN 6 Abdul Aziz mengatakan, setiap SMA/SMK negeri menugaskan operator di masing-masing sekolah. Operator itu setidaknya berjumlah sepuluh orang, sesuai dengan instruksi atau arahan dan anjuran dari dispendik. Mereka bertugas melakukan verifikasi atau pengecekan ulang pada data-data yang sudah diisikan serta diunggah calon siswa di website khusus PPDB Jatim. ”Yang dicek itu, salah satunya, benar tidaknya titik koordinat rumah yang dikirimkan siswa,” ujarnya.
Aziz menjelaskan, pada data isian PPDB terdapat maps atau peta. Setiap pendaftar diminta untuk menentukan titik lokasi rumah sesuai alamat KK melalui sistem geolokasi. Operator pun bertugas membetulkan saat letak titik koordinat yang dibuat pendaftar kurang tepat.
”Berkas KK yang diunggah juga harus jelas. Fotonya tidak boleh buram. Kalau ada data isian dan berkas yang kurang sinkron atau salah, pendaftar akan diminta untuk mengunggah ulang,” jelasnya. Operator pun mesti detail dan teliti dalam melakukan pemeriksaan dan pencocokan pada data isian dan juga berkas yang diunggah. Supaya tidak sampai terjadi kekeliruan.