27 Ribu Peserta Absen pada Gelombang I
LTMPT Tidak Sediakan Ujian Susulan SBMPTN
SURABAYA, Jawa Pos – Pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) gelombang pertama telah tuntas. Sebanyak 27.138 peserta dinyatakan gagal ikut seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Meski demikian, tingkat kehadiran peserta UTBK tahun ini meningkat daripada tahun lalu.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Mohammad Nasih mengatakan, pelaksanaan UTBK gelombang I berakhir Minggu (18/4). Total ada 447.380 orang. Tingkat kehadirannya, 94,28 persen dari total 474.518 peserta.
’’Sebanyak 65 persen dari total 700 ribu peserta sudah mengikuti gelombang I. Sisanya, 35 persen lainnya, akan ikut gelombang II,” katanya.
UTBK gelombang II berlangsung mulai 26 April hingga 4 Mei. ’’Ada tambahan waktu pelaksanaan UTBK untuk tiga kampus di Jakarta karena pesertanya membeludak,” ujarnya.
Sementara itu, UTBK di Universitas Airlangga (Unair) berakhir pada 28 April. Lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan. ’’Kuota yang disediakan Unair untuk pelaksanaan UTBK tidak terisi semua. Jadi, pelaksanaannya lebih cepat,” ujar Nasih yang juga rektor Unair.
Nasih menuturkan, hingga saat ini belum ada laporan terkait Covid-19 dari berbagai pusat UTBK di Indonesia.
Meski banyak yang tidak hadir dalam UTBK gelombang I, lanjut dia, LTMPT tidak membuat kebijakan untuk mengakomodasi mereka. Sebab, kursi di pusat UTBK di Jakarta sudah penuh. ’’Sistem dirancang selesai pada 4 Mei. Ini berlaku keseluruhan di pusat UTBK di Indonesia,” ujarnya.
Nasih menegaskan, secara otomatis 27.138 orang yang tidak hadir itu dianggap gugur masuk jalur SBMPTN. Namun, mereka masih bisa masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur lain seperti jalur mandiri. ’’Otomatis gugur semua. Baik tanpa keterangan maupun sakit Covid-19,” kata dia.
Di pusat UTBK Unair, di antara 12.983 peserta yang terdaftar, 12.488 orang hadir. Yang tidak hadir tercatat 495 orang. Tingkat ketidakhadirannya hanya 3,8 persen dari total peserta yang terdaftar.