Jawa Pos

Belum Capai Target, Sekolah Swasta Resah

Penerimaan Murid Baru Jauh dari Kapasitas

-

SURABAYA, Jawa Pos – Grafik penerimaan siswa baru di sekolah swasta belum menunjukka­n kenaikan. Padahal, tahun ajaran baru segera tiba. Beberapa sekolah merasa resah dengan situasi yang terjadi.

SD Kreatif Muhammadiy­ah 20, Bubutan, misalnya. Saat ini sekolah baru mendapatka­n 34 siswa. Masih jauh dari target yang ditentukan. Yakni, 75 siswa. Jumlah itu terbagi menjadi tiga rombongan belajar (rombel).

”Turun drastis. Jauh jika dibandingk­an dengan tahun lalu. Biasanya Februari, target sudah tercapai,” kata Kepala SD Kreatif Muhammadiy­ah 20, Bubutan, Muhammad Ain kemarin (19/4). Dari hasil survei yang mereka lakukan, orang tua belum mendaftark­an anak ke sekolah karena pembelajar­an tatap muka (PTM) belum berlangsun­g.

Menurut para orang tua, belajar daring memakan biaya besar. Terutama biaya pembelian kuota internet. Meski begitu, pihaknya masih optimistis. Guna mencapai target, beragam upaya dilakukan. Mulai promosi langsung ke berbagai taman kanakkanak (TK) hingga memberikan percobaan proses belajar calon murid melalui Zoom Meeting.

Mereka juga menggelar perlombaan dengan hadiah mendapatka­n potongan biaya uang pangkal. Potongan bisa mencapai jutaan rupiah. Strategi tersebut telah berjalan sejak Februari. Dan hasilnya cukup signifikan. Ada penambahan siswa. Perlahan, tapi pasti. ”Semoga pada Mei dan Juni, atau mendekati ajaran baru, kenaikan bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.

Sama dengan yang dirasakan SD Katolik Stella Maris. Paulus Suparman selaku kepala SDK Stella Maris menyatakan, grafik penerima siswa baru belum mengalami kenaikan. Sampai saat ini, baru 30 siswa yang mendaftar. Belum 50 persen dari target yang ditentukan. Yakni, 64 siswa.

Untuk mencapai target, pihak sekolah pun memberikan keringanan biaya. ”Uang pangkal sesuai dengan kemampuan orang tua. Bahkan, kalau ada orang tua calon siswa yang berasal dari kalangan yang benarbenar tidak mampu, bisa digratiska­n,” ujarnya.

Uang pangkal sesuai dengan tingkat kemampuan orang tua. Bahkan, kalau ada orang tua calon siswa yang berasal dari kalangan yang benarbenar tidak mampu, bisa digratiska­n.’’

PAULUS SUPARMAN Kepala SDK Stella Maris

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia