Urunan untuk Sumbang Kasur dan Bantal
GRESIK, Jawa Pos – Senyum Mbah Maruji, 80, mengembang. Kemarin (19/4) janda sebatang kara itu kedatangan tamu Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Sembayat, Manyar. Aparat dari kesatuan TNI dan Polri itu datang untuk mengulurkan bantuan.
Mbah Maruji tinggal di RT 19, RW 04, Desa Sembayat. Rumahnya hanya berukuran 3 x 4 meter berdinding kalsiboard. Rumah petak itu berdiri di atas tanah negara. Lokasinya tidak jauh dari bibir Kalimireng. Tempat tinggal tersebut juga merupakan hasil kepedulian warga sekitar yang diprakarsai bhabinkamtibmas.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, selama ini Mbah Maruji mengandalkan uluran tangan warga sekitar. Ada yang memberikan bahan makanan hingga ikan. Saat tidur, Mbah Maruji hanya beralas tanah plesteran. Karena itu, kemarin Bripka Hadi Supriyanto dan Serda Marjuki merasa terketuk. Keduanya pun menyisihkan gaji mereka untuk membelikan Mbah Maruji seperangkat kasur, bantal, dan guling.
’’Semoga beliau bisa tidur lebih nyenyak, tulang senjanya tidak lagi beralas kerasnya lantai plester,’’ kata Bripka Hadi.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana mengapresiasi kepedulian anggota bhabinkamtibmas dan babinsa. ’’Selain tugas pokok sebagai insan Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan, ini wujud kepedulian kami kepada masyarakat,’’ kata Bima Sakti.
Mbah Maruji hanyalah satu di antara sekian banyak warga kurang mampu di Kabupaten Gresik. Dari catatan Jawa Pos, pada tahun ini jumlah warga miskin terkerek naik. Pada akhir 2020, persentase kemiskinan di Kota Santri mencapai 11,35 persen. Saat ini jumlahnya naik menjadi 12,40 persen.
Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani-Wabup Aminatun Habibah dalam beberapa kali kesempatan sudah meneguhkan komitmen, masalah kemiskinan dan pengangguran serta banjir Kali Lamong menjadi prioritas kinerjanya ke depan.