Tidak Anulir Gelar Liga Domestik
INTER Milan termasuk 1 di antara 12 klub penggagas ESL atau Liga Super Eropa. Di Serie A musim ini, Inter merupakan kandidat kuat peraih scudetto dengan tujuh giornata tersisa. Gelar yang dinantikan sejak 2009–2020. Nah, deklarasi ESL disebut bisa mengancam asa scudetto Nerazzurri.
FIGC atau PSSI-nya Italia disebut dilema dalam situasi tersebut. Sebagai federasi anggota UEFA, mereka tentu tunduk pada aturan asosiasi. Namun, kemarin (20/4) ada pernyataan FIGC yang bisa membuat Inter bernapas lega.
”FIGC memang mengikuti arahan dari UEFA. Tetapi, potensi penalti (sanksi untuk klub ESL, Red) tidak akan berdampak terhadap hasil musim ini,” tulis FIGC dalam pernyataannya seperti dilansir Sky Sport Italia. Artinya, seandainya Inter disanksi, itu baru berlaku untuk musim depan (2021–2022).
Terkait dengan masalah tersebut, allenatore Inter Antonio Conte tidak mau terlibat dalam urusan di luar teknis klub. ”Serie A yang ada di depan kami, bukan Liga Super Eropa,” tegas pelatih berjuluk The Godfather tersebut kepada Inter TV.
Sampai tadi malam, desakan bagi Inter maupun dua klub Serie A penggagas ESL lainnya, AC Milan dan Juventus,untukmengundurkan diri dari kompetisi kasta teratas Italia tersebut bermunculan. ”Inter seharusnya malu kalau tetap di Serie A,” serang Presiden Torino Urbano Cairo kepada ANSA.
Tiga di antara lima liga elite Eropa hampir pasti memunculkan juara dari klub penggagas ESL. Selain Inter di Serie A, ada Manchester City di Premier League. Persaingan juara La Liga musim ini juga hanya melibatkan tiga klub penggagas ESL. Atletico Madrid, Real Madrid, dan FC Barcelona.