Gagal Menembus Skuad SEA Games 2019, Berjuang Keras agar Terpilih Masuk Tim SEA Games 2021
Ronny Pattinasarany adalah salah seorang legenda sepak bola tanah air. Dia menjadi tulang punggung timnas di era 70-an hingga awal 80-an. Nah, jejak Ronny Pattinasarany dinapaktilasi oleh sang cucu, Carla Bio Pattinasarany.
PERMAINAN energik ditunjukkan pemain dengan rambut blonde itu. Kerap menyisir sisi tengah hingga depan permainan tim, perannya vital dalam membantu serangan. Daya jelajahnya cukup luas. Dia adalah Carla Bio Pattinasarany.
Tak hanya mampu mengalirkan bola, Carla juga sukses mencetak tiga gol ketika timnas putri Indonesia
beruji coba melawan Bina Sentra Cirebon yang berlangsung di lapangan D Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Di laga itu, timnas menang telak 15-0.
Berbincang dengan Jawa Pos setelah pertandingan, Carla mengaku mulai serius bermain sepak bola di usia 12 tahun. ’’Di usia 14 saya mulai masuk timnas,’’ ujar gadis kelahiran 2 Agustus 2002 itu.
Pemain dengan tinggi 164 cm tersebut mengakui bahwa bakat bermain sepak bolanya tak lepas dari peran sang kakek Ronny Pattinasarany. Meski tak melihat langsung bagaimana kepiawaian sang kakek bermain, Carla sering kali melihat foto-foto Ronny yang tersimpan di file keluarga. Fotofoto itulah yang menginspirasi dan menyalakan semangatnya.
’’Ya dari almarhum Opa Ronny sih turunan bakatnya,’’ ungkapnya.
Pemain Persija Putri di Liga 1 Putri 2019 itu adalah pemain multifungsi. Selain sebagai s trik e r, dia diplo t mengisi penyerang lubang atau playmaker.
Karena itu, tak jarang dia menjadi tumpuan tim untuk membobol gawang lawan. Seperti yang dilakukannya saat timnas melawan Bina Sentra Cirebon.
Carla mengaku akan berjuang keras untuk bisa tembus skuad SEA Games 2021 Hanoi. Terlebih, pada SEA Games 2019 di Filipina, Carla gagal menjadi bagian tim karena tidak lolos seleksi. Di Filipina kala itu, Indonesia terhenti di fase grup setelah kalah 0-6 oleh Vietnam dan 1-5 oleh Filipina.
Karena itu, Carla bertekad bisa mempersembahkan medali di SEA Games yang berlangsung pada November nanti bila terpilih. ’’Saya pasti ingin seperti Opa Ronny. Apalagi kalau bukan buat Indonesia menjadi juara,’’ bebernya.
Ronny Pattinasarany sendiri dalam kariernya di SEA Games dua kali meraih medali perak. Yaitu, pada edisi 1979 dan 1981. Di era Galatama, Ronny yang banyak menghabiskan kariernya bersama PSM Makassar dua kali dinobatkan sebagai pemain terbaik. Yaitu, pada musim 1979 dan 1980.
Selain ingin mengantar tim meraih prestasi, Carla berkeinginan terus memberikan sumbangsih agar sepak bola kaum hawa di Indonesia makin berkembang. Saat aktif di sepak bola kali pertama, dia menyebut masih sangat minim pengetahun dan referensi pemain.
Saat ini, dengan semaraknya fun football yang banyak diisi perempuan, sepak bola juga semakin digemari kaum hawa. ’’Semakin banyak perempuan yang berminat bermain bola, tentu saja semakin baik bagi prestasi sepak bola Indonesia,” pungkasnya.