Jawa Pos

Siapkan Angkot sebagai Feeder

Menuju Pelaksanaa­n Program BTS Akhir 2021

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot Surabaya berbenah untuk mewujudkan program angkutan buy the service (BTS). Rencananya, program berupa bantuan angkutan perkotaan bus dari Kementeria­n Perhubunga­n (Kemenhub) itu beroperasi pada akhir tahun ini.

Program BTS tersebut diharapkan juga berdampak positif terhadap wajah angkot di metropolis. Kepala Dinas Perhubunga­n (Dishub) Surabaya Irvan Wahyu Drajad mengatakan, layanan BTS akan terintegra­si dengan program angkutan umum yang sudah ada. Yakni,

Suroboyo Bus dan angkutan kota (angkot). Rencananya, angkot dioperasik­an sebagai feeder (angkutan penghubung). Feeder tersebut disesuaika­n dengan rute BTS.

Kemenhub akan melaksanak­an enam rute. Dengan total panjang lintasan sekitar 276 km pergi-pulang (pp). Rute tersebut, antara lain, Terminal Purabaya–Tanjung Perak via Darmo, Jalan Raya Lidah Wetan–Karang Menjangan–ITS, Terminal Purabaya– Kenjeran Park via MERR, Gelora Bung Tomo–Unesa Lidah Wetan–Mastrip, Terminal Benowo–Tunjungan, dan Terminal Purabaya–Kampus C Unair. ”Saat ini, ada 881 angkot yang aktif di Surabaya,” ujar Irvan.

Hingga kini, pemetaan untuk feeder terus dilakukan dishub. Bukan

Total fasilitas pemberhent­ian berupa halte/bus stop sebanyak 347 halte.

Ratusan halte tersebut dibagi menjadi enam rute. Antara lain: Rute 1: 57 halte/bus stop Rute 2: 61 halte/bus stop Rute 3: 46 halte/bus stop Rute 4: 52 halte/bus stop Rute 5: 72 halte/bus stop Rute 6: 59 halte/bus stop hanya itu, dishub juga berencana merekrut sopir hingga helper bus. Dishub pun mempersila­kan para driver angkot untuk mendaftar. Dengan begitu, tidak ada penganggur­an akibat angkot yang dialihfung­sikan sebagai feeder. Selain itu, pendapatan para driver angkot jelas mengalami eskalasi. Sebab, standar upah akan dinaikkan.

Irvan berharap, pengoperas­ian feeder bakal berjalan lancar. Dia mengingink­an transporta­si Surabaya terus lebih baik. ”Semoga sopir angkot yang terdampak pandemi bisa menerima dampak positif sebentar lagi dari program BTS ini,” terangnya.

Alumnus Magister Manajemen Teknik Institut Teknologi Sepuluh

November (ITS) itu mengungkap­kan, pemkot juga menyiapkan prasarana pendukung berupa halte dan bus stop, rambu dan markah, serta manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk pelaksanaa­n BTS. Standar pelayanan minimum (SPM) angkutan umum headway atau waktu tunggu penumpang sekitar 10 menit.

Konsep feeder tersebut jelas memberikan angin segar bagi wajah kelam transporta­si angkot di Surabaya. Di kondisi sekarang, angkot tak banyak yang mondar-mandir di jalanan kota. Tidak seperti sekitar sepuluh tahun lalu. Gempuran teknologi terhadap sistem transporta­si terasa betul. Baik transporta­si massal maupun pribadi seperti transporta­si online.

 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? STABILKAN HARGA: Petugas merapikan kebutuhan pokok yang disediakan pada operasi pasar di Jalan Raya Sawo, Sambikerep, kemarin (20/4).
RIANA SETIAWAN/JAWA POS STABILKAN HARGA: Petugas merapikan kebutuhan pokok yang disediakan pada operasi pasar di Jalan Raya Sawo, Sambikerep, kemarin (20/4).
 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? TERKONEKSI: Warga memanfaatk­an Suroboyo Bus untuk melintasi jalan-jalan protokol. Dishub memfungsik­an angkot sebagai angkutan penghubung untuk melancarka­n BTS.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS TERKONEKSI: Warga memanfaatk­an Suroboyo Bus untuk melintasi jalan-jalan protokol. Dishub memfungsik­an angkot sebagai angkutan penghubung untuk melancarka­n BTS.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia