Usul Kalimas Dibagi Tiga Zona Wisata
SURABAYA, Jawa Pos – Usulan revitalisasi Kalimas datang dari banyak pihak. Organisasi perangkat daerah (ODP), pemda, dan BUMN sudah punya strategi untuk mengembangkan sungai yang membelah Kota Surabaya itu. Akademisi juga telah menyusun kajian tentang cara memoles Kalimas agar lebih hidup dan bernilai ekonomis.
Salah satunya disampaikan dosen perencanaan wilayah dan tata kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Hertiari Idajati. Dia sudah meneliti potensi wisata yang cocok dikembangkan di Kalimas. ”Paling tidak, Kalimas bisa dibagi tiga dalam zona pengembangan wisata,” jelasnya kepada Jawa Pos kemarin (20/4). Zona utara bisa digunakan sebagai wisata heritage. Sebab, di sanalah Kota Surabaya terbentuk.
Zona tengah bisa dibuat modern. Kawasan itu meliputi Gubeng dan
Pemuda. Kawasan tersebut cocok digunakan sebagai wisata belanja karena ditopang banyaknya pusat perbelanjaan dan teknologi.
Dalam diskusi Kalimas Kebangkitan Ekonomi Jatim pada Jumat (16/4), Ida –sapaan akrabnya– menyebut wisata belanja itu sangat penting. ’’Karena banyak orang luar Surabaya yang datang ke sini untuk berbelanja. Wisata shopping ini harus dimasukkan,’’ paparnya.
Sementara itu, zona selatan bisa dijadikan sebagai wisata kampung. Termasuk mengembangkan kuliner dan potensi masyarakat kampung. ”Intinya, wisata Kalimas ini harus melibatkan potensi sekitar yang ada di sepanjang sungai,” katanya.
Dosen yang mengkaji Kalimas sejak 2013 itu mengungkapkan, potensi Kalimas sangatlah tinggi. Dia menyatakan, posisi Kalimas mirip dengan sungai yang membelah Kota Kaohsiung di
Taiwan. Di sana, sungai dirawat dan dijadikan wisata malam.
Disinggung soal kendala Kalimas saat ini, Ida menyebut masalah sedimentasi. Pendangkalan itu akan menghambat laju perahu untuk kegiatan wisata. Masalah lain adalah jembatan yang terlalu rendah di beberapa titik. Solusi penggalian memang harus diwujudkan.
Pengamat maritim Ali Yusa mengatakan, normalisasi kedalaman Kalimas itu mudah diwujudkan jika ada kemauan bersama. Dia sudah menghitung perkiraan biaya pengerjaan normalisasi itu.
Panjang Kalimas keseluruhan mencapai 17 kilometer. Lebar sungai ratarata 25 meter. Normalisasi Kalimas idealnya bisa mencapai kedalaman 3 meter. ”Per meter kubiknya dibutuhkan dana sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. Tinggal dikalikan saja,” katanya.