Jawa Pos

Liga Super Eropa Siap Hadapi Pertarunga­n Legal

-

LONDON, Jawa Pos – Meski menuai pertentang­an setelah dideklaras­ikan, European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa tetap melanjutka­n langkah. Ancaman UEFA selaku otoritas yang membawahka­n 12 klub pengagas ESL untuk beperkara di meja hijau ternyata siap dilayani. Kemarin (20/4) ESL menyurati UEFA dengan tembusan ke FIFA dalam upaya meminta perlindung­an hukum.

”SLCo (Super League Company sebagai badan hukum ESL, Red) telah mengajukan mosi ke pengadilan untuk memastikan pembentuka­n dan pengoperas­ian kompetisi yang mulus sesuai dengan hukum yang berlaku,” begitu bunyi surat ESL kepada UEFA dan FIFA seperti dilansir The Wall Street Jurnal.

BERSEBERAN­GAN: Andrea Agnelli.

Meski dianggap sebagai ”liga pelarian”, ESL memang tidak menyalahi aturan secara hukum. Misalnya, yang diungkapka­n Mark Orth selaku pengacara yang bergerak di hukum kompetisi olahraga. Menurut Orth, ESL tetap memiliki peluang memenangi pertarunga­n legal melawan UEFA-FIFA.

Salah satu faktornya adalah semua peserta ESL tergerak dengan hal yang sama. Yaitu, keluar dari monopoli UEFA-FIFA, khususnya menyangkut faktor keuangan.

”Begini gambaranny­a, jika perusahaan monopoli dibiarkan melarang munculnya persaingan, Anda sama sekali tidak memerlukan undang-undang untuk itu. ESL memiliki prospek sepak bola di masa depan yang cukup menjanjika­n,” tuturnya kepada Daily Mail.

Inti munculnya ESL adalah untuk mengatasi permasalah­an ekonomi yang semakin parah akibat pandemi Covid19. Sebagai contoh, utang FC Barcelona yang dilaporkan Forbes pada Januari lalu sudah melebihi EUR 1 miliar (Rp 17,4 triliun). Itu pun penghasila­n dari hak siar di Liga Champions masih harus dibagi lagi dengan UEFA.

Orth yang pendiri MEOlaw juga meyakini, peserta ESL tidak akan mendapat sanksi apa pun dari UEFA-FIFA. Sebelumnya, UEFA-FIFA bakal mencekal para pemain yang tampil di ESL dalam ajang mereka. Artinya, bukan hanya Liga Champions maupun Euro, melainkan juga sampai Piala Dunia.

Bahkan, dugaan bahwa klub penggagas ESL bakal didiskuali­fikasi dari Liga Champions maupun Liga Europa yang musim ini sudah memasuki fase semifinal hanyalah rumor. Ada lima klub ESL yang masih eksis. Masingmasi­ng Real Madrid, Manchester City, dan Chelsea di semifinal Liga Champions. Sementara itu, di semifinal Liga Europa ada Manchester United dan Arsenal.

Yang mungkin menjadi ganjalan ESL adalah pemerintah di negara masing-masing. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang menemui perwakilan dari FA (PSSI-nya Inggris), otoritas Premier League, dan beberapa kelompok suporter kemarin menyerukan bahwa ESL tidak akan diizinkan dihelat di Inggris. ”Pemerintah (Inggris, Red) sedang menjajaki setiap kemungkina­n, termasuk opsi secara legislatif, untuk memastikan proposal itu (berlangsun­gnya ESL, Red) dihentikan,” beber Johnson kepada

 ?? KENAN ASYALI/POOL/AFP ??
KENAN ASYALI/POOL/AFP
 ?? LEE SMITH/POOL/AFP ?? PRO-UEFA: Kiper Leeds United Illan Meslier mengenakan T-shirt yang mendukung Liga Champions dalam pemanasan sebelum menghadapi Liverpool FC di Premier League.
LEE SMITH/POOL/AFP PRO-UEFA: Kiper Leeds United Illan Meslier mengenakan T-shirt yang mendukung Liga Champions dalam pemanasan sebelum menghadapi Liverpool FC di Premier League.
 ?? CLIVE BRUNSKILL/POOL/AFP ?? MENENTANG: Banner penolakan Liga Super Eropa kreasi fans diterbangk­an oleh pesawat yang melintasi Elland Road kemarin (20/4).
CLIVE BRUNSKILL/POOL/AFP MENENTANG: Banner penolakan Liga Super Eropa kreasi fans diterbangk­an oleh pesawat yang melintasi Elland Road kemarin (20/4).
 ?? MIGUEL MEDINA/AFP ??
MIGUEL MEDINA/AFP

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia