53 CJH Batal ke Tanah Suci
SIDOARJO, Jawa Pos – Calon jamaah haji (CJH) yang ingin pergi ke Tanah Suci harus ekstrasabar. Hingga kemarin (17/5) penantian mereka untuk bisa ke Tanah Suci belum berujung.
Para CJH masih harus menunggu kepastian tentang ibadah haji tahun ini. Selama masa menanti, tidak sedikit CJH yang meninggal dunia.
Setidaknya, sudah lebih dari 15 CJH yang seharusnya berhaji pada 2020 wafat sebelum sampai di Tanah Suci. Ada juga di antara mereka yang memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasan kesehatan. Mereka tidak bisa menjalankan ibadah haji karena kondisi tidak memungkinkan. Berdasar data di kantor Kementerian Agama (Kemenag), ada 2.364 CJH yang telah melunasi biaya pergi haji.
’’Di antara mereka, ada yang meninggal dan membatalkan haji. Jumlahnya kurang lebih 53 orang,’’ kata Kasi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Sidoarjo Rohmat Nasrudin.
Mereka yang meninggal dunia digantikan keluarga. Tapi, ada juga yang nomor porsi mereka tidak digunakan. Tidak ada keluarga yang menggantikan. Dengan begitu, uang pendaftaran dan pelunasan haji ditarik kembali.
Nasrudin mengatakan, tahun ini pelaksanaan haji tetap ada. Hanya, belum ada kepastian apakah pelaksanaannya seperti tahun lalu. Yakni, hanya orang Arab Saudi atau ekspatriat di sana yang bisa menjalankan ibadah haji. Atau, memang ada pelaksanaan dari jamaah luar negeri, termasuk Indonesia.
’’Soal kepastian kebijakan tersebut, belum ada informasi lebih lanjut. Kami masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pusat,’’ lanjut dia.
Pihak CJH pun tetap sabar menanti informasi tentang haji. Setiap hari mereka memperoleh kabar terbaru saat ada perkembangan tentang pelaksanaan haji.