RS Darurat GBT Digarap Rabu, Bakal Tuntas Minggu
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot Surabaya terus menambah fasilitas perawatan pasien Covid-19. Kemarin (15/7) Gedung Bung Tomo Sport Center tampak dipenuhi pekerja untuk mengebut persiapan RS darurat. Lobi sisi utara bakal diubah menjadi IGD sementara, sedangkan lapangan indoor diubah jadi tempat rawat inap. Lobi sisi utara punya akses lebih bagus ke jalan raya sehingga memudahkan keluar masuknya ambulans.
”Kami mulai mengerjakan sejak Rabu (14/7), ditargetkan selesai Minggu (18/7),’’ ucap Kabid Bangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian saat ditemui di lokasi kemarin.
Pembangunan tersebut cukup kilat mengingat kebutuhan ruang perawatan terus bertambah. Iman mengatakan, ruang rawat inap direncanakan bisa menampung hingga 200 bed baru.
Iman menyebutkan, pihaknya berfokus pada rehabilitasi gedung. Misalnya, pembuatan dinding pembatas serta pengaturan jalur keluar masuk dan zona hijau-merah
J
Selanjutnya, pengadaan bed dan oksigen diserahkan ke dinas kesehatan.
’’Jadi, anggaran juga kita bagi. Cipta karya bagian rehab, lalu dinkes untuk bed dan oksigen yang cukup memakan anggaran. Belum ada angka totalnya berapa,’’ katanya.
Area yang digunakan khusus lobi dan lapangan. Tribun dan ruang-ruang di lantai 2 akan dibiarkan kosong. Staf Pemeliharaan Bangunan Gedung
DPRKP CKTR Tuladan Mitro mengatakan, pengerjaan saat ini difokuskan pada pemasangan partisi dan persiapan tempat alat medis. ’’Ini kita buat rangkarangka nanti untuk instalasi pipa gas oksigen,’’ tuturnya.
Pihaknya juga sudah mempersiapkan pemasangan alat bantu sirkulasi udara. Saat ini peta jalur keluar masuk pasien dan tim medis sudah dirancang. Jalur hijau diperuntukkan tim medis yang datang, kemudian disambungkan dengan ruang transisi untuk penggunaan APD. Jalur merah digunakan untuk pasien yang datang. ’’Jadi, nanti enggak semua keluar masuk di satu titik,’’ imbuh Mitro.
Iman mengakui, memang ada kesulitan untuk pemenuhan suplai oksigen dan bed. Namun, pihaknya tetap mengejar target penyelesaian rehab gedung pada Minggu nanti. ’’Iya memang agak sulit ya, tapi kita tetap siapkan semaksimal mungkin,’’ imbuhnya. Nanti operasional RS darurat berada di bawah manajemen RS Bhakti Dharma Husada.