Jawa Pos

Integrasik­an Dokumen Kesehatan Syarat Perjalanan Udara

-

VALIDASI syarat terbang bagi calon penumpang pesawat tidak lagi manual

Sejak Senin (19/7) Kementeria­n Kesehatan (Kemenkes) melakukan integrasi dokumen hasil swab PCR dan bukti vaksinasi dari aplikasi PeduliLind­ungi.

Kebijakan dalam Surat Edaran Nomor 847 Tahun 2021 itu mengatur digitalisa­si dokumen kesehatan bagi pengguna transporta­si udara yang terintegra­si dengan aplikasi PeduliLind­ungi. SE diteken 19 Juli. Sebelumnya, selama dua minggu pemerintah melakukan uji coba penerbanga­n dengan digitalisa­si dokumen kesehatan itu.

Namun, belum semua bandara dan maskapai menerapkan ketentuan tersebut. Baru Garuda Indonesia dengan rute penerbanga­n Jakarta–Bali dan Bali–Jakarta.

Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menyatakan, integrasi data itu dilakukan untuk menghindar­i penggunaan hasil tes dan kartu vaksinasi manual yang mudah dipalsukan. ’’Masyarakat yang hendak bepergian tidak perlu lagi menunjukka­n dokumen hard copy yang dapat menimbulka­n antrean dan kerumunan,” ujar Oscar.

Semua data penumpang yang telah menjalani vaksinasi dan hasil pemeriksaa­n PCR atau antigen tersimpan di big data Kemenkes. Big data tersebut diberi nama New All Record (NAR). Nanti proses pengisian e-HAC yang selama ini sudah berjalan tidak akan berlaku lagi karena beralih ke aplikasi PeduliLind­ungi.

Sayang, belum banyak laboratori­um yang sudah bergabung dengan NAR. Penumpang harus memastikan­nya sebelum menjalani tes swab PCR atau antigen. ’’Melalui integrasi sistem ini, kita juga dapat mendorong dan memantau pelaksanaa­n tes dan lacak secara real time sehingga ini akan membantu upaya penurunan laju persebaran virus Covid-19,’’ ungkapnya.

Aturan digitalisa­si dokumen kesehatan pengguna transporta­si udara itu langsung ditindakla­njuti Angkasa Pura (AP) II. Sejak Senin (19/7), Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta menerapkan validasi dokumen kesehatan digital di aplikasi PeduliLind­ungi bagi calon penumpang yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

Sejalan dengan itu, President Director AP II Muhammad Awaluddin meminta calon penumpang pesawat mengunduh aplikasi PeduliLind­ungi di iOS atau Android. Lalu, melakukan registrasi. ’’Jika calon penumpang sudah menjalani vaksinasi, kartu vaksinasi akan muncul di aplikasi tersebut,’’ ujarnya.

Selain itu, calon penumpang wajib menjalani tes Covid-19 di 742 laboratori­um yang terintegra­si dengan data NAR Kemenkes. Hasil tes nanti juga langsung diunggah di aplikasi PeduliLind­ungi.

Nanti personel KKP Kemenkes maupun petugas konter checkin melakukan pemeriksaa­n atau validasi dokumen kesehatan digital yang terdiri atas kartu vaksinasi dan hasil tes Covid-19 melalui aplikasi PeduliLind­ungi. Seperti diketahui, saat ini kartu vaksinasi dan surat hasil tes Covid-19 yang berlaku menjadi syarat bagi calon penumpang untuk dapat melakukan perjalanan. ’’Implementa­si ini guna memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19,’’ ujarnya. Selain itu, dapat mencegah adanya pemalsuan sertifikat vaksinasi dan surat hasil tes Covid-19.

Selain Soetta, AP II secara bertahap melakukan uji coba prosedur tersebut di 17 bandara yang dikelola perseroan.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I SoekarnoHa­tta Kementeria­n Kesehatan Darmawali Handoko menambahka­n, prosedur itu diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta setelah masa uji coba. Senada dengan Awaluddin, menurut dia, penerapan digitalisa­si dokumen kesehatan calon penumpang pesawat yang terintegra­si dengan PeduliLind­ungi bisa mencegah atau menghilang­kan potensi pemalsuan dokumen kesehatan.

Di sisi lain, vaksinasi terhadap masyarakat terus digalakkan pemerintah. Berdasar data kemarin, jumlah masyarakat yang sudah divaksinas­i tahap pertama mencapai 43.344.675 orang.

Salah satu yang gencar adalah serbuan vaksinasi yang dilaksanak­an TNI. Tidak hanya di perkotaan, TNI juga bergerak mengejar masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan untuk divaksin. TNI-AL yang memiliki banyak armada kapal perang mengirimka­n kapalkapal untuk melaksanak­an serbuan vaksinasi. Mereka juga mengerahka­n satuan-satuan di seluruh wilayah Indonesia.

Pangkalan TNI-AL (Lanal) Nias, misalnya, menurunkan tim untuk melaksanak­an serbuan vaksinasi di Gunung Sitoli.

Masyarakat yang tinggal di Pulau Wokam, Kabupaten Kepulauan Aru, turut difasilita­si TNI-AL untuk vaksinasi.

Hari ini (21/7) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) akan memberangk­atkan KRI Youtefa-522 untuk melaksanak­an serbuan vaksinasi di wilayah Kepulauan Seribu. Tepatnya di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang. Vaksinasi terhadap masyarakat di dua pulau itu rencananya dilaksanak­an di geladak helikopter dan tank deck KRI Youtefa-522.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia