Tetap Salat Id dengan Prokes, RPH Jadi Jujukan
Suasana Idul Adha di Sejumlah Kabupaten/Kota
JEMBER, Jawa Pos – Perayaan Hari Raya Idul Adha di berbagai daerah di Jatim kemarin masih berlangsung di tengah-tengah keprihatian akibat pandemi yang tak kunjung reda. Sebagian besar masjid memilih untuk tak menggelar salat Id.
Prosesi pemotongan hewan kurban juga tak seramai biasanya. Rumah potong hewan (RPH) akhirnya jadi jujukan.
Di berbagai daerah, banyak masjid yang memilih untuk meniadakan salat Id. Masyarakat pun memilih untuk salat di rumah masingmasing. Hal serupa dilakoni para pemangku kebijakan setempat.
Di Lamongan, Bupati Yuhronur Efendi memilih untuk salat Id bersama keluarga. Di Jember Bupati Hendy Siswanto melakukan hal serupa. Demikian pula saat malam takbiran, bersama jajaran forkopimda, mereka memilih menggelar takbiran virtual di pendapa pemkab. ”Saat ini, situasi masih pandemi. Namun, kami juga tak ingin kemeriahan Idul Adha berkurang,” katanya.
Di sisi lain, pelaksanaan salat Id juga banyak digelar di berbagai daerah seperti di Pasuruan. Sebagian masjid tetap menggelar salat berjamaah. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya, Masjid Jami Al Anwar, kawasan alun-alun.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman menyebut, satgas memang tidak pernah menutup masjid. Pihaknya hanya mengimbau agar masyarakat taat pada prokes dalam menggelar salat Id. ”Dari pantauan kami, penyelenggaraan salat Idul Adha sudah berjalan baik,” katanya.
Pelaksanaan pemotongan hewan kurban di masjid-masjid juga tak seramai sebelumnya. Sebagian warga memilih untuk memotongnya di rumah potong hewan (RPH). Akibatnya, cukup banyak RPH yang overload.