Jawa Pos

Pemkot Ringankan Beban Ribuan Pedagang SWK

Bebaskan Retribusi dan Rencana Berikan Sembako

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pemberlaku­an PPKM darurat memang menekan persebaran Covid-19. Namun, kebijakan itu menimbulka­n dampak lain. Ekonomi terpukul. Pendapatan warga terus tergerus.

Salah satunya pedagang kuliner. Saat PPKM darurat, mereka memang masih diperboleh­kan menggelar lapak. Warung makan tetap bisa beroperasi. Namun, warga tidak boleh makan di tempat alias dine in. Makanan harus dibungkus atau takeaway. Kondisi tersebut juga dirasakan para pedagang sentra wisata kuliner (SWK). Contohnya SWK Ketabang. Sejumlah pedagang justru memilih tutup lantaran tidak ada pembeli.

Pemkot Surabaya berupaya membantu penjual SWK. Sejumlah intervensi telah disiapkan. Tujuannya ialah meringanka­n beban pedagang di masa pandemi. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Widodo Suryantoro menjelaska­n, sejak pandemi merebak, pemkot memberikan bantuan kepada pedagang SWK. Intervensi yang diberikan adalah seluruh OPD diminta menggunaka­n produk UMKM tersebut. ”Ketika (OPD, red) ada acara, makanan serta minuman dari SWK dan UMKM,” terangnya.

Nah, di masa PPKM darurat, bantuan kembali digelontor­kan. Sebab, dari telaah pemkot, banyak pedagang yang sambat. Pembeli berkurang. Pendapatan pun menurun. Mereka sedih. Dampaknya, tidak sedikit pedagang yang kesulitan membayar retribusi. Pemkot pun turun tangan. ”Kami membebaska­n retribusi pemakaian stan,” katanya.

Menurut Widodo, kebijakan itu mulai diterapkan pada Juli. Sasarannya seluruh pedagang SWK. Dari data dinas koperasi dan usaha mikro, jumlah SWK di Surabaya mencapai 49. Selain pembebasan retribusi, langkah lain dilakukan, yaitu pemberian sembako bagi pedagang SWK. Saat ini dinas koperasi tengah melakukan pendataan.

Widodo menjelaska­n, pendataan pedagang SWK itu telah berjalan. Kegiatan tersebut dilakukan camat. Setelah data terkumpul, paket sembako gratis disalurkan. ”Penyaluran dilakukan kecamatan,” ucapnya.

Sementara itu, pemkot juga memberikan bantuan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid19. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhit­ya Prajatara mengatakan, tambahan insentif tersebut merupakan bentuk penghormat­an. Sebab, sejak pandemi merebak, nakes telah berjuang. ”Pemberian ini memang tidak setara dengan perjuangan. Ini menjadi penghormat­an kami bagi nakes,” tuturnya.

Febri, sapaan akrab Febriadhit­yaPrajatar­a,menambahka­n, insentif itu bakal diberikan dalam waktu dekat. Saat ini pemkot tengah merancang formulasi penyaluran bantuan.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? SUNTIKAN DANA: Kondisi Sentra Wisata Kuliner Wiyung sebelum PPKM darurat. Pemkot Surabaya akan membebaska­n retribusi dan memberikan bantuan sembako untuk pedagang di sentra wisata kuliner.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS SUNTIKAN DANA: Kondisi Sentra Wisata Kuliner Wiyung sebelum PPKM darurat. Pemkot Surabaya akan membebaska­n retribusi dan memberikan bantuan sembako untuk pedagang di sentra wisata kuliner.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia