Salurkan BST Door-to-Door ke Lansia
Percepat Distribusi Bantuan Selama PPKM Darurat
SURABAYA, Jawa Pos – Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) terus dipercepat. Kemarin (20/7) PT Pos Indonesia mendistribusikan langsung bantuan tunai tersebut kepada warga di Jalan Kalibokor, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng. Layanan penyaluran BST door-to-door itu menyasar para lansia yang mobilitasnya terbatas.
Kamilah tampak tersenyum ketika petugas PT Pos Indonesia menyerahkan uang tunai Rp 600 ribu. Bantuan itu sangat berarti bagi dia. Apalagi, pada usianya yang menginjak 78 tahun, dia tidak mampu lagi melakukan banyak aktivitas. ”Untuk makan,” katanya lirih saat ditemui Jawa Pos kemarin.
Kamilah merupakan salah seorang warga yang mendapat BST Rp 300 ribu selama enam bulan (Mei– Oktober). Kemarin penyerahan dirapel untuk Mei dan Juni. Pembagian bantuan itu dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Dia melihat pendistribusian sekaligus mengevaluasi kendala di lapangan. ”Pendistribusian yang dilakukan Pos Indonesia sudah cepat. Berlangsung sejak pekan lalu,” ujar Risma.
Dalam kesempatan tersebut, Risma membeberkan paket bantuan lain yang bakal diterima Kamilah dan warga. Yakni, 10 kilogram beras. Pendistribusian akan dilakukan Bulog. Dia meminta warga melapor bila tidak memperoleh bantuan tersebut. ”Nanti ibu dapat beras 10 kilogram ya. Kalau tidak dapat, lapor ke pak RT dan pak RT lapor ke lurah,” jelas Risma saat meninjau pelaksanaan penyaluran BST door-to-door.
Sementara itu, Kepala Regional 7 Jatim PT Pos Indonesia Kiagus Muhammad Amran menyatakan bahwa distribusi BST yang dilakukan kemarin merupakan tahap ke-14 dan 15. Dia menargetkan penyaluran bantuan di Surabaya bisa rampung pekan depan. ”Untuk datanya, tidak banyak perbedaan dengan tahun sebelumnya. Kami terima itu dari Kementerian Sosial,” ujarnya.
Berdasar data tahun lalu, di Jawa Timur total ada 1.351.000 penerima. Namun, dia menuturkan bahwa data yang diterima sekarang masih terus di-update. Artinya, ada perubahan dan penambahan oleh Kementerian Sosial. Sementara, untuk Surabaya, hingga sekarang jumlah data yang sudah masuk mencapai 281 ribu penerima.
Layanan door-to-door ini menyasar warga yang mobilitasnya terbatas. Misalnya, lansia yang tidak mampu berjalan. ”Bahkan, warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) turut difasilitasi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tandasnya.