Manfaatkan MPP dan Gedung Sekolah
Untuk Selter Isolasi Warga yang Terpapar Covid-19
SIDOARJO, Jawa Pos – Penambahan ruang isolasi terus dilakukan Pemkab Sidoarjo. Selain Hotel Sinar Delta Mayang dan gedung lama Puskesmas Sedati lama, ada beberapa tempat yang sebagian sudah siap digunakan. Yakni, mal pelayanan publik (MPP) yang berkapasitas 124. Sedikit turun dibanding tahun lalu yang bisa mencapai 129 orang.
Mereka yang dapat menjalani isolasi di sana adalah warga Kawedanan, Sidoarjo. ”Selain di MPP juga ada di SMPN 2 Sidoarjo,” kata Sekretaris Dinkes Sidoarjo dr Zuhaida. Selain di wilayah Kawedanan, Sidoarjo, ada tempat isolasi untuk daerah Taman, Sedati, Krian, Porong, serta Waru. Zuhaida menyatakan, untuk sementara tempat tidur masih disiapkan. Targetnya, hari ini tuntas.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sidoarjo dr Abdillah Segaf Al Hadad mengatakan, sebelum dioperasikan, tempat isolasi tersebut bakal ditinjau terlebih dahulu oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. ”Insya Allah Rabu (hari ini, Red) nanti dikunjungi Pak Bupati. Untuk operasionalnya semoga segera terealisasi,” katanya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyebutkan, pemilihan selter isolasi itu sudah melalui banyak pertimbangan.
Orang tanpa gejala (OTG) diizinkan isolasi di sana jika rumahnya dirasa tidak representatif. Misalnya, di rumahnya banyak orang.
Terkait penempatan selter yang berada di sejumlah lembaga pendidikan seperti SMPN 2 Sidoarjo dan SMPN 2 Taman, pihaknya menyebut sudah melewati pertimbangan matang. ”Kepala sekolahnya sudah oke, kepala dinasnya sudah oke, sudah jadi keputusan bersama. Apalagi saat ini sudah WFH,” katanya.
Pertimbangan pemilihan sekolah, antara lain, karena secara lokasi sudah representatif. Jaraknya tidak jauh dari perkampungan dan pemukiman warga. ”Akses ambulans juga oke, jarak ke rumah sakit pun terjangkau,” katanya. Jika diletakkan agak jauh, menurutnya percuma. Sebab, tujuan dibangun selter itu agar akses bisa cepat. ”Agar lebih cepat kalau ke rumah sakit,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Asrofi meminta guru tidak khawatir. Sebab, semuanya dilakukan sesuai standar protokol kesehatan. ”Selama ini belum dipakai karena daring,” katanya. Dia menyebut warga sekolah pun menerima keputusan bersama tersebut.
Rusunawa Tambak Kemerakan, Krian Diperuntukkan warga di wilayah Krian dan sekitarnya seperti Kecamatan Balongbendo dan Tarik Kapasitas 54 bed
SMPN 2 Taman
Diperuntukkan warga Taman dan sekitarnya seperti Kecamatan Waru Kapasitas 56 bed
Puskesmas Porong
Diperuntukkan warga Porong dan sekitarnya seperti Kecamatan Jabon dan Krembung
Kapasitas 40 bed
SMPN 2 Sidoarjo
Diperuntukkan warga Sidoarjo tengah kota
Kapasitas 48 bed
Diperuntukkan warga Sidoarjo kota Kapasitas 124 bed
Titik lain saat ini sedang disiapkan untuk tempat isolasi. Misalnya, di SMPN 2 Buduran. Petugas kecamatan mulai menyulap gudang belakang itu untuk isolasi. ”Sudah ada 27 bed, kurang 23 bed lagi,” ungkap Plt Camat Buduran Lukman Sanjaya kemarin.
Rencananya, ada 50 bed di sana untuk warga sekitar Buduran. ”Memang masih disiapkan, selain bed, sarana seperti sekat untuk ruangan juga belum,” ujarnya.