Kejari Sidak Apotek
Cegah Penimbunan Obat dan Permainan Harga
GRESIK, Jawa Pos – Di tengah lonjakan Covid-19, obat-obatan menjadi kebutuhan vital. Terutama vitamin dan antibiotik. Saking banyaknya pasien, tak jarang stok di layanan kesehatan maupun apotek cepat habis. Sebagai antisipasi potensi penimbunan obat dan permainan harga, inspeksi mendadak (sidak) yang menyasar apotek di Kabupaten Gresik pun digencarkan.
Misalnya, sidak yang dilakukan jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik. Petugas mendatangi sejumlah apotek dengan sampel acak. Tujuannya, memastikan ketersediaan obat-obatan dan menanyakan harga jual kepada masyarakat, lalu dicocokkan dengan harga eceran tertinggi (HET).
’’Sidak ke beberapa apotek itu untuk mengantisipasi penimbunan dan permainan harga obat. Jangan sampai di tengah situasi darurat ini ada penimbunan dan permainan harga yang melebihi HET,’’ kata Kasi Intel Kejari Gresik Dimaz Atmadi Brata A.
Dia menjelaskan, sidak tersebut akan digelar secara rutin. Pasalnya, obat-obatan tidak hanya dibutuhkan pasien Covid19 yang dirawat di rumah sakit. Warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) juga memerlukannya untuk persediaan.
’’Dari sejumlah apotek yang kami datangi, harganya masih aman, tidak melampaui HET. Namun, stok beberapa jenis obat menipis. Sangat mungkin konsumennya masyarakat yang menjalani isoman,’’ ucapnya.
Ada satu jenis obat yang jadi incaran masyarakat. Setiap kali stoknya tiba, obat tersebut langsung diserbu konsumen. ’’Namun, pihak apotek sudah memberikan batasan setiap kali pembelian,’’ ungkap Dimaz.
Selain obat-obatan, Kejari Gresik juga memperhatikan ketersediaan oksigen. Korps Adhyaksa itu melakukan sidak ke sejumlah produsen dan distributor untuk memastikan tidak ada penimbunan dan permainan harga.
Komitmen serupa disampaikan Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto. Aparat kepolisian bakal menindak tegas oknum yang ’’bermain’.’ ’’Tentu kami lakukan penyelidikan. Oknum yang menimbun obat di masa krisis Covid-19 akan kami tindak tegas. Sebagai antisipasi, kami juga siap mengawal pendistribusiannya,’’ tegasnya.
Sementara itu, untuk menjaga agar para isoman tidak panik, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik baru saja mendistribusikan paket isoman ke puskesmas. Di antaranya vitamin, antibiotik, hingga masker. Malahan dalam pendistribusian itu, mobil yang biasa digunakan tempat barang bukti Kejari Gresik ikut membantu.
Kepala Dinkes Gresik Saifudin Ghozali mengatakan, pengiriman paket isoman itu ditujukan kepada puskesmas. Nanti puskesmas yang akan mengelola untuk diberikan ke posko-posko.