Tak Ada Sopir, Bus DAMRI Bawean Hanya Dipanaskan
GRESIK, Jawa Pos – Sejak diresmikan awal Juni lalu, dua bus DAMRI perintis transportasi di Pulau Bawean masih sepi. Bahkan, dua bus itu sementara berhenti beroperasi selama PPKM darurat karena dua sopir berlayar ke Gresik.
Koordinator DAMRI Bawean Syafiuddin mengatakan, dua bus sementara berhenti beroperasi karena tidak ada sopir. Dua bus itu hanya dipanaskan untuk perawatan setiap hari. Memang, operasional bus DAMRI berhubungan dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat. Karena itu, setiap bulan ada pergantian sopir. ’’Ini sudah sebulan,’’ ucapnya.
Terkait perencanaan tarif setelah satu bulan gratis, pihaknya belum bisa memastikan tarif yang berlaku untuk bulan ini. Namun, sejak beroperasi gratis, dua bus DAMRI itu masih sepi penumpang. Bus tersebut kerap dicarter dan di-booking untuk keperluan hajatan.
’’Ada yang booking perorangan, keliling Bawean, wisata, atau hajatan. Tapi, harus melihat kondisi jalan, masuk kampung atau tidak. Jika jalan kecil, hanya berhenti di jalan raya,’’ papar Syafiuddin. Ongkos carter Rp 350 ribu untuk satu hari sampai acara selesai, tanpa keliling Bawean.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Pemkab Gresik Muhammad
Amri menyatakan, pihaknya baru menerima informasi tentang operasional sementara dua bus DAMRI itu. Sebab, memang ada pengetatan dari DAMRI pusat. ’’Selama PPKM darurat, ada pengetatan dari DAMRI pusat. Sopir untuk dua bus DAMRI Bawean sementara berhenti,’’ ujarnya.
Bagaimana dengan pengadaan sopir selama PPKM? Menurut Amri, pihak DAMRI pusat menunggu keputusan dari pusat. Jika PPKM darurat diperpanjang, Pemkab Gresik akan berkoordinasi dengan pihak DAMRI untuk pengadaan sopir DAMRI di Pulau Bawean. ’’Bisa saja kalau pemkab diberi kewenangan pengadaan sopir, kami carikan dari Pulau Bawean. Jadi, bisa memberdayakan sopir di Pulau Bawean,’’ jelasnya.
Sebelumnya, kedua bus DAMRI diresmikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah untuk mempermudah transportasi di Pulau Bawean. Namun, sejauh ini, minat masyarakat untuk menggunakan bus itu masih rendah.