Jawa Pos

Jangan Lewatkan Momen Sekecil Apa pun

-

SURABAYA, Jawa Pos – ’’Fotografer harus peka terhadap momen,” ujar fotografer asal Surabaya Dimas Cumi. Dia mengatakan­nya di sebuah video pada kanal YouTube Dinas Visual. Dimas menceritak­an pengalaman­nya saat memotret momen pernikahan. Menurut dia, fotografer seharusnya bisa mencari momen unik dalam sebuah sesi. Tujuannya, menghasilk­an konsep foto yang tak biasa.

Dimas menjelaska­n dengan menunjukka­n sejumlah hasil jepretanny­a satu per satu. Menurut dia, foto menjadi sangat sakral dalam momen pernikahan. Namun, sebagian foto yang dihasilkan terkesan hanya menangkap momen itu-itu saja. Dia pun menyaranka­n fotografer tidak melewatkan momen sekecil apa pun.

’’Itu akan menjadi konsep foto yang bisa bercerita banyak,” katanya.

Dia mencontohk­an momen akad nikah. Ekspresi dan bahasa tubuh tiap mempelai sebelum dan sesudah ikrar ijab kabul bisa diabadikan. Dimas pun menunjukka­n hasil jepretan yang menangkap momen kedua mempelai sesudah ijab kabul. Misalnya, mengusap kedua mata karena menangis dan kedua mempelai saling berbisik. Menurut dia, visualisas­inya bisa bercerita jika momen-momennya digabungka­n.

’’Jadi fotografer memang harus stand by agar tidak ada yang terlewat,” tuturnya.

Ada juga momen pre wedding yang bisa dijadikan ide konsep. Misalnya, hasil jepretan Dimas yang menangkap momen saat calon mempelai wanita menulis sambil duduk. Pada fotonya, terdapat ekspresi wanita itu memikirkan sesuatu hingga memegang kepalanya. Setelah ditanya, sang wanita ternyata sedang mencatat persiapan pengeluara­n untuk pernikahan­nya. ’’Itu kan jadi unik banget,” tuturnya.

Pemilihan penggabung­an warna juga penting saat memotret agar terkesan seimbang dan tidak ramai.

Terlebih, momen pernikahan kerap kali dibenturka­n dengan banyak warna yang menjadi latar dan objek foto. Dimas menyaranka­n fotografer menggunaka­n tiga sampai empat warna dalam jepretanny­a. Contohnya, foto mempelai yang mengenakan busana adat Jawa hitam. Selain pelaminan, fotografer bisa memanfaatk­an latar warna dalam gedung untuk memotretny­a. Yang biasanya hanya menggunaka­n satu hingga dua warna dasar.

Untuk mengatasi pemilihan warna, Dimas menyaranka­n fotografer rajin berlatih. ’’Ada pakemnya, tapi kalau sudah terbiasa, fotografer bisa mengandalk­an feeling sendiri,” paparnya.

 ??  ??
 ?? HANAA SEPTIANA/JAWA POS ?? SIAGA: Dimas (tengah) dalam diskusi di kanal YouTube Dinas Visual.
HANAA SEPTIANA/JAWA POS SIAGA: Dimas (tengah) dalam diskusi di kanal YouTube Dinas Visual.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia