Pantau PPKM, Mendagri Blusukan ke Daerah
UPAYA mempercepat realisasi dana APBD dan efektivitas PPKM terus digencarkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tak hanya menyampaikan instruksi, Tito gencar blusukan ke berbagai daerah untuk memantau langsung proses dan hambatan yang dialami.
Sepekan terakhir, beberapa daerah didatangi mantan Kapolri itu. Mulai Bekasi, Kota Depok, Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Indramayu, hingga Cirebon.
Kemarin (29/7) giliran Tito terjun ke Jawa Tengah. Tepatnya di Brebes dan Kendal yang menjadi kawasan industri baru di provinsi tersebut. Dari pantauannya sejauh ini, pelaksanaan PPKM di daerah yang dia datangi berjalan cukup baik. Hal itu terlihat dari menurunnya sejumlah indikator penanganan pandemi. Mulai penurunan angka positif,
fatality rate, hingga BOR rumah sakit yang rata-rata di bawah 70 persen. ”Tapi, kalau mau aman, saya minta di bawah 50 persen,” katanya.
Meski berbagai indikator menurun, menteri asal Sumatera Selatan itu meminta agar penanganan di hulu oleh pemda tidak kendur. Baik penanganan tracing, treatment, maupun penegakan disiplin protokol kesehatan.
Selain pelaksanaan PPKM, Tito juga menekankan realisasi APBD. Khususnya untuk menangani dampak ekonomi yang belum optimal. Menurut dia, realisasi bantuan sosial (bansos) di berbagai daerah belum sepenuhnya optimal. Padahal, bansos APBD sangat dibutuhkan untuk meng-cover orang-orang yang tidak tersentuh dana APBN.
”Masyarakat yang terdampak, terutama yang tidak terdaftar di data pusat DTKS, (harus) disentuh oleh pemerintah daerah,” tegasnya. Meski begitu, sudah ada daerah yang dinilai baik. Misalnya, Brebes yang telah mencairkan bansos dalam jumlah masif. Realisasi insentif nakes di Brebes juga mencapai 98 persen.