Jatim Raih Predikat Provinsi Ramah Anak
SURABAYA, Jawa Pos – Jatim mendapat penghargaan provinsi layak anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) kemarin. Penghargaan itu diberikan setelah 38 kabupaten/kota di Jatim memperoleh predikat kota layak anak.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mengatakan, pihaknya mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dalam mewujudkan Jatim layak anak. ”Ini bentuk sinergisitas antar pemerintah, elemen masyarakat, dan relawan yang bergerak bersama,” katanya kemarin.
Penghargaan Jatim sebagai provinsi layak anak itu merupakan cerminan masyarakat Jatim yang mampu mewujudkan masyarakat peduli dengan anak. Mampu mewujudkannya dengan aksi-aksi nyata yang peduli terhadap hak-hak anak.
Menurut Emil, anak-anak adalah investasi masa depan. Syarat untuk mewujudkannya adalah memajukan dan memastikan hak anak-anak terpenuhi. ”Di masa pandemi seperti ini, permasalahan memang bertambah,” jelasnya.
Tapi, Emil meminta semua masyarakat tetap memperhatikan anak-anak agar masalah yang mereka hadapi saat ini terselesaikan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Jatim Andriyanto mengungkapkan, penghargaan tersebut kali pertama diberikan kementerian kepada Pemprov Jatim. Sebab, seluruh kabupaten/kota di Jatim mendapat penghargaan kota layak anak (KLA). ”Ini patut dipertahankan bersama,” ucap dia.
Menurut Andriyanto, diperlukan peran serius dari pemerintah kabupaten/kota untuk terus menjaga dan meningkatkan KLA. Khususnya dalam kategori utama yang saat ini baru dipegang Kota Surabaya. Komitmen daerah sangat ditunggu untuk mengawal itu. Khususnya pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak, hak atas lingkungan keluarga dan pengasuhan, hak atas kesehatan dan kesejahteraan, hak atas pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, serta perlindungan khusus anak. Sesuai dengan Konvensi Hak Anak.
Sebelumnya, pada 2019, Jatim belum bisa menyandang predikat provinsi layak anak lantaran ada tiga kabupaten yang belum menyandang KLA. Yakni, Kabupaten Sampang, Bangkalan, dan Ponorogo. Ketiganya saat ini menyandang KLA pratama.
Sementara itu, di Jatim tahun ini ada sembilan daerah yang sudah menyandang kategori nindya. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan 2019 yang baru dimiliki tiga kabupaten.